Hotel Review: The Papandayan, Bandung

Monday, June 23, 2014

Beberapa waktu lalu saya dapat kesempatan untuk menginap di Hotel Papandayan karena kebetulan ada saudara suami yang menikah di ballroom hotel-nya. Kami sekeluarga berangkat dari Jakarta dan langsung check-in di Papandayan hotel.

Lokasi hotel ini terletak di tengah kota, tepatnya di Jl. Gatot Subroto no.83. Lumayan strategis terutama untuk business trip. Hotel Papandayan ini sebenarnya termasuk hotel lama yang sudah berdiri sejak beberapa tahun silam, namun hotel ini sekarang sudah direnovasi total dan kamar-kamar nya sudah modern dengan fasilitas yang juga up-to-date. Hotelnya sendiri adalah hotel bintang lima jadi tidak perlu diragukan lagi service serta fasilitasnya.

(photo source)

Waktu itu saya menginap di Classic Room with double bed. Classic room ini ada yang twin bed juga, dan setiap kamar di Papandayan kalau nggak salah ada pilihan "Smoking" dan "Non-Smoking room". 

Waktu itu saya mendapatkan kamar yang Non-Smoking (kalau nggak salah ada denda-nya lho kalau merokok di kamar non-smoking ;p). Waktu pertama masuk ke kamarnya saya happy banget soalnya kamarnya bagus banget dan berhubung baru direnovasi jadi masih kerasa "baru" nya hehe.. Tampilannya kalem, hangat, dan modern. Suka bangett ;)

Yang paling bikin suka sih karena kamar mandinya ada kaca tembus pandang ke kamar hehe Sepertinya model begini lagi trend ya di kalangan perhotelan. Enak sih soalnya kamar mandinya jadi nggak terasa terlalu tertutup dan sumpek. Kaya gini nih kamarnya:

(photo source)

Kamarnya luas dan sangat nyaman. Fasilitasnya lengkap, mulai dari tv cable, kulkas, safe box, meja + kursi, sofa, bath robes, hairdryer, etc.. Juga tersedia Free Wi-Fi dan air mineral botol gratis, waktu itu sih saya juga dapat buah-buahan complimentary. Lumayan dapet apel dan pear ;)

(mejeng di kamar)

Kamar saya menghadap ke jalan raya bagian depan hotel tapi suara berisiknya nggak terdengar di kamar jadi nggak mengganggu waktu istirahat. Jendela nya lebar-lebar (saya suka!) dan bisa dibuka. Oya, di depan hotel ada Circle-K, waktu malam-malam saya kelaparan saya dan suami nyebrang buat beli popmie dan masak di hotel pakai pemanas air yang disediakan di meja kamar ;p

Untuk breakfast pilihan menu-nya lumayan banyak. Seperti biasa, modelnya buffet, bisa pilih makan di dalam atau diluar. Pilihan makanan antara lain ada bubur ayam, nasi goreng, roti-rotian, cereal, sosis dan teman-temannya, aneka telur masak, sampai colenak dan cotton candy juga ada ;)

Untuk fasilitas hotelnya sendiri banyak yang bisa diacungi jempol. Kolam renangnya walaupun tidak terlalu luas tapi lumayan untuk olahraga beberapa laps, dan spa nya patut diacungi jempol. Untuk anak kecil juga ada kegiatan di taman belakang yang asri seperti misalnya aktifitas memberi makan ikan atau "bird release" alias melepaskan burung ke udara.

Area kolam renang (photo source)
Area garden (photo source)
Area lobby (photo source)

Rate untuk kamar classic double / twin bed seperti kamar saya adalah sekitar 1 juta s/d 2 juta-an rupiah (tergantung tanggal menginap dan jenis kamar Smoking atau Non-Smoking). Tapi dengan potongan diskon harganya jadi sekitar Rp 850.000 s/d 1 juta-an. Untuk diskon bisa didapat di website seperti Agoda.com, Booking.com, maupun di website resmi The Papandayan Hotel nya sendiri.

Selain penawaran diskon di website Papandayan Hotel yang lumayan menggiurkan, tadi saya juga menemukan penawaran di Living Social seharga Rp 899.000 only - untuk kamar Premiere Room + Breakfast for 2 ! Buruan aja klik link Living Social sebelum penawarannya habis. Lumayan tuh buat yang mau cobain hotel bintang lima ^o^

Overall, puas banget sama kamar, service, fasilitas, dan kenyamanan kamar di Hotel Papandayan ini. Buat yang tinggal di Bandung dan mau ngerayain wedding disini juga oke. Ballroom nya luas dan bagus. Kemarin saudara saya yang nikah disini dekornya bagus banget dan pakai catering hotel, makanannya enak-enak semua ;)

(Ballroom hotel)

Segitu dulu reviewnya ya. Kapan-kapan sih saya mau lagi nginep disini kalau ada kesempatan hehehe


Cheers,
 
Photo source: Agoda, Booking, The Papandayan

Breakfast Station

Thursday, June 19, 2014

Dulu waktu awal-awal pindahan yang paling duluan rapih adalah area storage untuk printilan breakfast! hahaha... Soalnya saya itu tipe yang suka nyetok (stok) segala macam kopi-kopian, teh, dan berbagai macam minuman dalam sachet ;p

Jadi mau nggak mau stok yang seabreg itu musti ditempatin segera biar nggak berantakan dimana-mana. Lagipula, tiap pagi kan saya musti ngopi, jadi area kopi itu penting banget buat rapih duluan biar kalau pagi saya mau ngopi gampang, gak usah pake ribet nyari-nyari kopi di kardus dulu hehe


Biasanya dari semua stok yang saya punya, saya nggak buka semuanya sekaligus. Palingan saya cuma buka beberapa box aja. Kalau di foto atas ada beberapa macam merk dan varian kopi maklumin yah, itu karena saya emang bosenan, jadi saya senang kalau punya/ada pilihan. Jadi misalkan pagi ini saya lagi kepengen minum kopi A, trus pas sore saya tiba-tiba kepengen minum kopi B yang lebih ringan, kan enak kalau punya banyak pilihan hehe...

Biasanya saya hanya buka beberapa dus aja, pokoknya sampai wadah ungu diatas udah ga muat dijejelin kopi. Sisanya saya simpen di lemari ;)

Wadah kopi ungu ceria ini saya taruh tepat di atas dispenser. Berhubung dispenser saya itu yang model galon di bawah (lihat post ini) jadi bagian atasnya rata dan memungkinkan untuk tempat naro barang alias tempat buat naro si wadah kopi-kopian ini.

Di atas dispenser ada semacam rak, dan rak tersebut saya manfaatkan untuk breakfast station kami seperti di bawah ini ;)


Ada Nutella, Skippy, Selai coklat rasa tiramisu (enak loh ini, nemu di Lotte Hypermart). 
Trus juga ada meijses (gitu bukan sih nulisnya?), sereal cornflakes sama sereal fruitloops (kesukaankuh!). Biasanya roti nya juga ditaro disini, tapi kayanya pas foto ini pas roti lagi abis deh ;p

Nah di blakang botol sereal dan selai itu ada tempat penyimpanan berbagai macam teh dan botol kopi Nescafe + creamer nya. Nanti kapan-kapan saya fotoin deh koleksi teh saya yang amburadul saking banyaknya gara-gara gak sadar terus-terusan beli padahal stok masih numpuk (heddeeehhh...)

Oya, di belakang itu selain terkumpul koleksi teh juga ada koleksi gula sayah hehehe 
Aneh yak, koleksi gula? 
Soalnya gulaku itu packaging nya lucu-lucu siihhh, dan saya emang banci packaging, sering banget beli sesuatu cuma karena packaging nya bagus/lucu/imut/unik (-_-)


Tuh lucu-lucu kaan? Itu gula semua loh hehe Ada yang modelnya sachetan, ada juga yang langsung tuang seperti biasa. Lama kelamaan saya jadi koleksi gulaku nih emang, tiap ada design baru langsung beli. Kebetulan gula emang cepet abis sih kalo di tempat saya, seneng yang manis-manis soalnya ;)

Nih detilnya untuk kemasan Gulaku yang lucu-lucu itu :
Edisi Bali / Legong

Edisi rumah (kalau saya bilangnya ini edisi Parisian hehe)

Edisi Hello Kitty dan close-up edisi rumah/Parisian


Dan ini beberapa edisi terbaru versi Hello Kitty dari Gulaku:

Imut banget yaah? :D

Anyway, sehubungan dengan breakfast, biasanya saya cuma ngopi sama ngemil roti. Rotinya bisa roti sobek, roti tawar dikasih selai atau meises, atau roti beli dari bakery di mall ;) 

Kadang bisa juga sarapannya ngopi + semangkuk cereal. Atau kadang suka nyobain yang lain juga kalo lagi bosen (kan saya udah bilang saya orangnya bosenan hehe). Misalnya nyobain oatmeal atau bikin salad buah pake buah potong disiram mayonnaise dan/atau salad dressing dingin. 


Tipikal brekkie saya :
Nyobain oatmeal instant yang udah ada potongan berries nya. 
Mmm... gak sukaaa bangettt ternyataaa uhuhu.. Contoh brekkie yang gagal ;p


Salah satu video yang saya bikin buat instagram. 
Ini salah satu brekkie yang berhasil ;)



Begitulah random post saya hari ini. Semoga post berikutnya nggak begitu random yah ^_^


Adios Chicas!

Hotel Review: Lembah Bougenville Resort - Lembang

Tuesday, June 10, 2014

Bulan January lalu kebetulan ada family holiday bersama keluarga besar suami saya. Berhubung keluarga besar suami semuanya tinggal di Bandung jadi kita akhirnya memilih tempat rekreasi di sekitaran Bandung aja supaya lebih dekat. Pilihan kemudian jatuh ke area Lembang.

Di Lembang banyak sekali villa / hotel / resort yang ditawarkan dengan beragam range harga dan fasilitas. Berdasarkan referensi dari salah satu tante yang tinggal di Bandung (dan setelah browsing-browsing lokasi, foto, dll) akhirnya saya pun mem-booking villa di Lembah Bougenville Resort yang terletak di salah satu puncak bukit Maribaya Lembang.

Lembah Bougenville Resort ini lebih tepatnya terletak di desa Cibodas, daerah perbukitan Maribaya. Menurut website-nya, resort ini dikelilingi oleh gunung Bukit Tunggul, Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda dan menghadap ke arah gunung Tangkuban Perahu. Untuk menuju kesana memang harus melalui rute yang lumayan panjang dan cukup berliku, melewati hutan wisata Lembang (hutan raya Ir. H. Juanda) dan menyusuri desa-desa kecil dulu baru akhirnya sampai ke lokasi Lembah Bougenville.

Tapi rute panjang berliku tersebut langsung terbayar ketika melihat hamparan lapangan hijau di Bougenville Resort ini. Mana pas kita datang tuh pas hujan baru selesai, jadi suasananya romantis banget (#ehm). 


Di Lembah Bougenville Resort ada beberapa jenis villa dan kamar yang ditawarkan. Berhubung ini untuk keluarga besar jadi kita ambil villa yang paling besar yaitu Villa Rexi. Lokasi villa Rexi ini tepat di sebelah pintu masuk resort dan menghadap ke area playground hijau luas dengan rimbun pepohonan jauh di seberang. Di samping villa Rexi ini juga ada lapangan hijau yang cukup banget buat para pria / anak-anak main bola / badminton, dll. Jadi seperti punya lapangan pribadi sendiri ;)

Villa Rexi sendiri berupa bangunan kayu bertingkat dua dengan 1 kamar tidur di bawah, 3 kamar tidur diatas, dan 2 tambahan kamar tidur kecil di bagian belakang yang pintu masuknya terpisah dengan bangunan utama. Jadi total jendral ada 6 kamar. Di brosurnya sih bilangnya cukup untuk 12 orang, tapi dengan tambahan extra bed atau sleeping bag bawa dari rumah sih masih bisa cukup untuk akomodasi sampai 18 orang, karena waktu itu ruang tengah yang cukup luas juga dipake tidur sama 2-3 orang saudara laki-laki dengan menggunakan sleeping bag.


Untuk harganya, barusan saya ceki-ceki di website-nya sekarang Villa Rexi rate-nya Rp.2.000.000 untuk hari biasa dan Rp.2.500.000 untuk weekend.

Karena bentuknya villa jadi sudah lengkap dengan dapur dan peralatannya. Kita bisa masak sendiri atau pesan dari resort juga bisa. Di bagian samping villa Rexi juga sudah tersedia meja panjang untuk makan satu grup hehe Jadi asik rasanya kumpul rame-rame di meja panjang gitu untuk makan bareng. Sayangnya waktu kita makan di meja outdoor tersebut langsung diserbu semut huhuhu 



Untuk fasilitas resortnya sendiri lumayan oke menurut saya. Landscape-nya rapih dan terjaga banget, view-nya baguusss karena bisa lihat pegunungan di kanan-kiri. Ada sarana bermain untuk anak segala usia, juga lapangan hijau luas kalau mau main bola atau olahraga. Pagi-pagi saya lihat banyak tamu resort yang keluar untuk olahraga di lapangan hijau. Oya, ada juga jalan setapak dengan bebatuan khusus untuk yang mau refleksi alami, jadi jalan di atas batu dengan telapak kaki telanjang buat refleksi kaki. Udaranya juga seger banget dan yang pasti duingiiiiiinnnn beneerrrr kalo malem, isshhh...

Pertama saya pikir area resort-nya tuh emang cuma segitu doang eh ternyata pas pagi-paginya kita explore lebih jauh ternyata ini resortnya masih luasss bangettt ke bawah. Jadi dia modelnya turun ke bawah gitu, semua villa/kamar ada di atas, sementara di bawah ada beberapa tempat aktifitas seperti kolam ikan besar (saya lupa bisa mancing atau nggak ya disini), ada kandang burung besar dan luas, bahkan ada flying fox segala. Yang nggak ada hanya kolam renang, but then again, siapa juga yang mau berenang dingin-dingin gitu.. Brrr... bisa mati beku deh kalau saya. Eh kecuali kalau kolam renangnya isi air panas yah hehe


Saya suka banget suasananya yang rimbun banget. Banyak pohon aneka rupa, rumput hijau, rute keliling resort yang dikelilingi pohon-pohon tinggi lebat seperti berasa di hutan, ditambah banyak spot bangku-bangku untuk duduk disana-sini. Kayanya enak banget gitu duduk-duduk di salah satu seating area di tengah rimbun pohon sambil ngupi-ngupi ;)

Setelah dipikir-pikir kayanya saya memang lebih senang ke gunung/hutan dibanding ke pantai deh. Buat saya view pegunungan/hutan itu asik banget, saya bisa ber jam-jam menatap gunung di kejauhan atau menikmati rimbun pohon-pohon tinggi besar. Semakin mirip hutan saya semakin suka. Mungkin saya keturunan Tarzan? (O_O)


Puas jalan kaki meng-explore hotel sambil menghirup udara segar, kita pun kembali ke resort untuk sarapan (dan saya melanjutkan kopi saya ;p). Enak deh duduk-duduk di teras sambil menikmati pemandangan. Bener-bener refreshing lihat yang hijau-hijau segar dengan background birunya gunung dan putihnya awan di kejauhan. 

Udaranya juga sejuk banget. Jangan lupa siapin jaket tebel sama kaus kaki karena kalau malem dinginnya minta ampuuun (padahal saya dulu 5 tahun tinggal di Bandung dan udah biasa dingin tapi masih kedinginan ajee...huhuhu).

Ngopi dulu kitaaa...:)
View dari teras villa

Overall, saya recommend Lembah Bougenville Resort buat kalian yang ingin refreshing sejenak. Tempatnya jauh dari bisingnya kota Bandung/Lembang jadi tentram banget kalau stay disini ;) Di depan gerbang juga ada beberapa stand sayuran dan buah-buahan segar (biasanya ibuk-ibuk paling demen nih kalo ada beginian), jadi sebelum pulang ke rumah bisa belanja sayuran segar dulu hehe Atau beli buat dimasak di villa. 

Selain Villa Rexi juga ada villa lainnya seperti Villa Audrey, Villa Ruska, dll. Ada yang berbentuk villa dengan ruang tengah, dll - dan ada juga yang hanya berupa kamar saja. Juga ada barak semacam assembly hall yang sepertinya bisa disewa. Untuk detil lebih lengkapnya bisa dilihat di websitenya INI.

Seperti yang saya bilang diatas, kalau bawa anak kecil cocok banget kesini karena ada berbagai macam fasilitas permainan yang ditawarkan. Mulai dari slider yang bisa dinaikin sendiri (dengan pengawasan orang dewasa tentunya), tangga-tangga panjat, tight rope, ayunan, sampai penyewaan sepeda pun ada ;) Dengan lumayan banyaknya pilihan aktifitas yang ada, kayanya ga ada kolam renang pun gapapa deh jadinya.


Berikut beberapa foto lainnya dari Lembah Bougenville Resort:
detail villa
Villa Rexi terletak persis di sebelah pintu masuk resort (tuh yang ada kaya jembatan hijau itu pintu masuk resortnya)
Tamu resort sedang olahraga pagi, ada yang bawa raket badminton, ada yang jalan di batu refleksi, dll
Area bermain untuk anak
Slider yang bisa dipakai untuk anak maupun dewasa (beda sama flying fox yah)
Sambil duduk di ayunan di samping villa Rexi sambil ngeliatin view ini ;)
Lapangan bola / rumput kecil di sebelah villa Rexi, berasa lapangan pribadi ;)


Info selengkapnya bisa dilihat disini ya:

Telp. 022 70840660 – 022 70845494
email : info{at}lembahbougenville.com



See you on my next post!

 


Apt Project: Kitchen & Living Room (Finished) !

Monday, June 9, 2014

Oke, menyambung janji saya jaman dulu untuk meng-update serial Apt Project saya (*serial? udah kaya sinetron), walaupun telat banget tapi nggak papa ya. Terakhir saya posting soal Apt Project itu bulan January lalu (zzz...zzz...), padahal unit saya jadinya udah lebih lama dari itu hehehe.

Anyway, kalau di postingan saya terakhir itu cuma cerita soal plafon, cat dan wallpaper alias tahap 1 renovasi, sekarang saya mau ceritain soal tahap 2 nya, yaitu masuk ke desain kitchen set dan tv cabinet yang saya pesen custom made dari si bang mandor. Jadi si bang mandor ini ceritanya segala bisa deh. Bisa sekalian sediain tukang buat cat dll, sekalian bisa bikin perabot, sekalian bisa bantuin masangin lampu + urusan saluran per-listrik-an, plus sekalian bisa minta tolong cariin keramik dll yang sesuai kita mau. Tapi waktu itu kita juga turun sendiri sih ngobrak-ngabrik pasar keramik demi mencari keramik yang kita mau, soalnya si bang mandor udah nyari sampe ke sawangan tapi gak nemu yang kita mau *maklum, saya spesifik banget orangnya kalo soal desain/decor* hehe.. #GuiltyAsCharged

Tuh kan jadi ngelantur, wong tadinya saya mau ngomongin soal kitchen set & tv cabinet kok malah jadi ke keramik? (>_<)

Oke, back to the topic!
Sebelumnya saya sekedar sharing aja ya, yang namanya punya tempat tinggal bersama untuk pertama kali itu bisa jadi bahan love fight sama suami loh hahaha Apalagi kalau seleranya masing-masing berbeda. Ya namanya dua kepala jadi satu ya kan? Soalnya masing-masing pasti udah punya bayangan sendiri, misalkan yang satu pengennya rumahnya bergaya minimalis, sementara yang satunya lagi senengnya gaya rococo klasik misalnya. Kan beda banget tuh jadi musti di kompromikan dulu sebelumnya daripada pas udah jadi nanti serba nggak matching.

Atau contoh lain, misal si suami sukanya yang tradisionil kayu-kayuan gitu sementara sang istri lebih suka gaya modern minimalis #truestory (hehehe..). Kalau saya dan suami, dulu itu kita bagi jatah biar adil. Berhubung si suami mau nuansa coklat sementara saya maunya nuansa abu-abu jadi jalan tengahnya saya bagi jatah aja. Biar adil saya setuju kamar tidur nuansa coklat tapi untuk area ruang tengah nuansa-nya abu-abu. Jadi masing-masing kebagian ;)

Untuk desain kabinet juga gitu, biar adil dan nggak saling berantem berebut pengen desain jadi kita bagi jatah juga. Saya pastinya dapat jatah bagian kitchen dong, jadi saya yang bertanggung jawab penuh untuk desain kitchen set. Sementara hubby K dapet jatah untuk desain area tv corner di living room. Adil toh? hehe.. Intinya sih kalau bisa desainnya jangan terlalu jauh berbeda, jadi ada benang merahnya, apalagi kalau untuk ruangan kecil seperti di unit kami yang mana dapurnya satu ruangan sama living room. Biar desainnya masih terlihat menyatu kita pakai material dan cat yang sama persis untuk kitchen set dan kabinet tv. Jadi biar lebih menyatu aja desainnya.

Untuk kitchen set saya sebelumnya udah browsing sana-sini, cari inspirasi di berbagai majalah dan katalog dekorasi rumah dari sebelum apartemennya jadi saking hebohnya dari jauh-jauh hari. Pas udah mulai kebentuk di kepala desain yang saya mau baru saya minta tolong ayah saya untuk menuangkan ide di kepala saya menjadi gambar sketsa untuk kemudian diberikan ke si mandor yang akan bikin kitchen set nya. Kebetulan ayah saya arsitek jadi jago gambar hehe Kalau saya cuma jago ngayal aja, tapi nggak bisa gambar :(

Hasil gambar dari ayah saya kurang lebih seperti ini (tapi ini waktu itu gambarnya belom selesai):


Setelah diskusi pilih-pilih material dan warna sama sang suamik dan abang mandor, kita akhirnya memutuskan untuk pilih bahan HPL yang glossy warna hitam. Warna hitam kita pilih karena elegan dan netral. Saya pilih bahan glossy karena menurut saya akan lebih bagus jatuhnya untuk ruangan kecil seperti unit saya, karena dia kan sifatnya reflective jadi akan memantulkan cahaya lampu atau sinar matahari yang menurut saya akan berdampak membuat ruangan menjadi tidak gelap dan juga lebih elegan aja sih daripada yang dop/dove/matte. Jadi walaupun saya pilih warna hitam namun ruangannya nggak berkesan terlalu kelam (errr...ini kalau menurut saya sih hehehe ;p).

Memang sih kalau tips standard-nya kan untuk ruangan kecil jangan pakai warna gelap, tapi menurut saya pribadi kalau pemilihan desain dan bahannya tepat, juga penempatannya strategis, warna gelap tersebut masih bisa terpakai di ruangan kecil. Eh tapi ini kalau menurut kamus pribadi saya lohh hehehe Kan tiap orang beda-beda ya preferensi nya, jadi nggak papa ya, jangan diprotes ;)

Anyway, setelah jadi, kitchen set nya seperti ini nih penampakannya:

Before:

After:


More details:








Oya, satu trik untuk ruangan sempit dan berplafon rendah (seperti apartemen / rumah mungil) yang saya ambil dari berbagai sumber home decoration ideas adalah kalau mau bikin kitchen set sebaiknya tingginya dipentokin aja sampai atas / plafon, karena katanya itu akan membuat ruangan menjadi terkesan sedikit lebih luas. Karena katanya kalau ada jeda antara kitchen set dan plafon maka mata kita akan langsung fokus ke jarak jeda tersebut dan membuat ruangan terlihat "terpotong". Katanya loohhhhh... ;p Ya kalau buat saya sih memang agak "gantung" juga sih kalau kitchen set nya kaya kepotong gitu. Jadi kita buatnya sampai ke plafon.

Bokap yang arsitek juga nambahin desain multi fungsi di kitchen set nya yaitu ada laci tarik untuk tempat motong-motong sayur/bahan dll. Jadi lumayan nambahin space untuk persiapan masak. Cukup ditarik aja lacinya kalau lagi butuh more space buat taro bahan masakan ;)


Details:


Lumayan banget buat extra space di dapur yang super mungil ;p
Nah itu tadi untuk dapurnya alias proyek desain bagian ogut. Puas banget sama hasilnya karena sesuai sama yang ada di bayangan selama ini hehehe Sebenernya masih pengen tambah detail hidden storage disana sini sih tapi itu artinya pembengkakan biaya (;p) .. jadi itu untuk next project aja deh kalau punya rumah (Amien..)

Sekarang kita lihat sebagian living room ya. Living room nya ini gabungan antara ruang tv sama dining room karena saking sempitnya hehe Tapi dining area nya untuk post selamjutnya aja ya soalnya ini udah kepanjangan deh post-nya. Anyway, untuk ruang tv ini cuma ada sofa sama tv cabinet. Di sebelah tv cabinet ada satu rak lagi yang sebenarnya saya desain sebagai bagian dari kitchen set. Yaitu buat rumah si Aqua galon hehe Oya saya tuh kurang suka lihat dispenser yang galon-nya ada diatas, menurut saya keberadaan galon yang besar itu lebih sering nggak matching sama tema / desain suatu ruangan. Dekor ruangan udah keren tapi trus ada seonggok botol raksasa bening yang bikin desain ruangan jadi gak simetris. Eh tapi ini pendapat pribadi saya loh, nggak papa ya kalau kita beda pendapat hehe (^_^) 

Jadi berdasarkan hal diatas, PR saya waktu itu adalah gimana caranya bikin si galon ini jadi satu sama konsep desain ruangan. Dan kemudian jadilah seperti di bawah ini (berikut tv corner kita):

Before:

After:

Jadi itu kabinet tv nya hanya berupa meja aja plus laci-laci besar buat tempat nyimpen dvd (udah nggak muat euy). Di sampingnya ada rak tinggi yang isinya dispenser sama extra space buat more storage, yay! Itu rak sama mejanya terpisah lho ya, dan saya sengaja pilih dispenser yang galon-nya di bawah instead of dispenser yang galonnya diatas, karena menurut saya lebih rapih aja jadi galon-nya nggak keliatan. Ruangan juga jadi terlihat lebih simetris ;)

Saya juga sengaja desain rak kaya gitu karena selain buat rumah dispenser juga bagian atasnya bisa buat extra storage. Maklum tinggal di tempat mungil nan kecil kaya gini musti pinter-pinter cari extra storage berhubung tempat terbatas namun barang membludak hihihihi...

Yak, begitulah cerita singkat perjuangan benahin unit dari yang tadinya kosong melompong jadi full furnished :) Seneng deh pas udah jadi, karena kita terlibat banget dari awal renovasi sampai selesai. Lebih puas gitu rasanya kalau kita sendiri ikut terlibat langsung, dari mulai proses awal desain layout dan tema, mulai benahin dinding dan plafon (yang ini sih bagian tukang yah, kita ngawasin aja), sampai proses desain kabinet / pilih furniture, detil dekorasi ruangan, dll - itu kita berdua mastermind-nya (well, kayanya banyakan saya sih hihihi soalnya saya bossy dari kecil udah demen dekorasi hehe). Tapi hubby K juga banyak nyumbang ide kok, trus kita kembangin bareng. Kalau stuck dan berantem gara-gara berebut ide maka jalan keluarnya adalah bagi-bagi tugas / bagi area supaya masing-masing dapet jatah hehe...


Anyway, hasil akhir semuanya untuk ruangan dapur dan living room adalah seperti ini:


Just after installation:

Finished look!

Semoga post ini bisa jadi inspirasi atau at least jadi bikin ide buat yang baca :) Karena tujuan utama saya sharing disini selain sebagai wahana pelampiasan passion pribadi adalah juga hopefully bisa menyumbang sedikit inspirasi.

It was a dream come true for me bisa mewujudkan desain dan bayangan di kepala menjadi nyata. Walaupun sebelumnya saya pernah nyoba-nyoba dekor kamar sendiri, kamar kost, dan sumbang ide desain untuk rumah baru pas keluarga saya pindahan dulu, tapi saya belum pernah desain dari nol. Dulu sih cuma dekor-dekor doang tapi kalo sekarang jadi punya sedikiiiit pengalaman layout + desain (newbie banget iniii padahalll...), tapi segitu aja senengnya minta ampun, soalnya emang demen banget dari kecil siih.. huhuhuu... (Alhamdulillah..)

Okay then, see you on the next Apt Project post ya!



Dapet salam dari dapur saya ;p
My first ever big project ;)


Adios Chicas!
 
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS