Places : Dusun Bambu & Dinner at The Peak - Bandung

Sunday, November 27, 2016


Okay, melanjutkan postingan Bandung 1-Day-Trip saya yang telat setahun ini (*oopss!*), kemarin saya udah bahas tentang kunjungan singkat kami ke Museum Geologi Bandung. Dan hari ini saya mau bahas (tepatnya mau upload foto di dunia maya biar gak ilang fotonya hehe) tentang kunjungan saya ke Dusun Bambu yang kala itu lagi nge-trend (;p).

Berhubung ini cerita dari setahun lalu jadi mohon maaf apabila udah rada basi yah ceritanya hihihi Sekarang juga kayanya Dusun Bambu udah nggak terlalu hyped lagi yah (sekarang yang lagi hype itu Farm House Lembang yang nanti akan saya ceritakan juga kok di blog ini, so please subscribe! hehe).

Anyway, karena waktu itu Dusun Bambu lagi hyped maka suasananya lumayan ramai sama pengunjung waktu saya kesana. Lokasinya sih masih rada jauh dari simpang terminal Ledeng / Sersan Bajuri, masih nanjak terus lagi ke arah atas. Plang penunjuk jalan ada di sepanjang jalan menuju Dusun Bambu, jadi tinggal ikutin aja plang-nya. 

Sampai di area Dusun Bambu kita segera cari parkir (area parkir-nya cukup luas tapi kalau pas lagi ramai dan padat kaya saya waktu itu ya berebutan parkir juga akibatnya). Selesai dapat parkir kita bisa membeli tiket di area masuk. Saya cek di website sekarang harga tiketnya IDR 15,000 (anak di bawah usia 3 tahun gratis). 

Di area masuk tersebut kita langsung berhadapan dengan pemandangan sawah buatan yang cukup indah, lengkap dengan bangunan rumah-rumah kecil di kejauhan (yang kalau nggak salah sih itu rumah penginapannya deh *cmiiw*). Langsung seneng lihat sawah, ijo royo-royo seger :D



Area Dusun Bambu nya sendiri letaknya masih ke atas lagi. Dari area parkir menuju ke arah atas kita bisa memilih untuk jalan kaki sambil menyusuri sawah (atau kalo seneng avonturir dikit jalan lewat pematang sawah juga bisa - kaya saya waktu itu - sambil ketakutan karena takut dikejar soang yang lagi jalan di sawah ;p). Atau kalau malas jalan kaki (karena jalannya nanjak bok!) bisa pilih naik mobil wara wiri yang disediakan oleh pihak Dusun Bambu khusus untuk mengantar pengunjung dari/ke Dusun Bambu - area parkir. Mobil yang disebut "ontang-anting" ini gratis karena sudah termasuk dalam tiket yang kita bayarkan tadi.

Dengan mobil ontang anting ini kita akan diantarkan tepat ke depan gerbang area Dusun Bambu, yang tampil dengan tangga bebatuan yang rimbun, dan kalau malam hari dihiasi lampu-lampu cantik. Dusun Bambu ini merupakan tempat wisata alam yang terletak di kaki Gunung Burangrang, Cisarua Lembang. Menyajikan area wisata yang dilengkapi dengan restaurant, villa dan fasilitas lainnya seperti pusat jajanan dan oleh-oleh, danau buatan, serta outdoor open space dengan taman cantik yang dibelah oleh aliran air seakan-akan seperti sebuah sungai kecil di tengahnya.

Disini selain disediakan penginapan juga ada pilihan camping. Pilihan restorannya bisa di Burangrang cafe yang menawarkan pemandangan yang indah dengan pilihan area duduk di upper deck yang terbuka, atau Lutung Kasarung dengan sensasi makan di dalam "sangkar burung" di atas pohon :)

(Burangrang Cafe photo via VisitLembang.com)
(Lutung Kasarung Resto photo via website Dusun Bambu)

Ada juga pilihan makan di Purbasari Restoran dengan model lesehan sambil duduk di bangunan berbentuk rumah kecil di pinggir danau. Pengen juga kapan-kapan saya nyobain makan disitu deh, kayanya lucu buat foto-foto hehehe...

(Purbasari Restaurant photo via VisitLembang.com)
(Camping ground photo via VisitLembang.com)

Anyway, hal pertama yang kami lakukan waktu itu adalah melihat danau buatan yang ada di depan gedung restoran. Begitu masuk langsung keliatan kok danau-nya. Danau ini dikelilingi oleh bangunan berbentuk rumah-rumah kecil yang tadinya saya pikir itu disewakan untuk menginap, taunya itu area makan untuk restoran Purbasari ;)

Di danau buatan juga ada penyewaan kano (berbayar). Waktu itu adik ipar saya naik kano bersama anaknya mengelilingi danau, tentu saja didampingi oleh petugas kano-nya. Danaunya sih tidak begitu besar jadi kelilingnya juga nggak begitu lama. Seusai bermain kano dan melihat-lihat danau kami pun jalan-jalan mengelilingi area Dusun Bambu yang sebenarnya sih tidak terlalu luas juga, tapi sangat rimbun dan penuh dengan taman cantik serta tanaman hijau dimana-mana. Ditambah view Gunung Burangrang dan udara segar pegunungan yang membuat tempat ini cukup oke buat buang stress. Sayangnya karena waktu itu terlalu ramai jadi saya tidak bisa full menikmati pemandangan di sekitar. Kalau saja waktu itu suasananya sedang sepi dan tidak begitu ramai saya yakin pasti tempatnya sangat indah, kurang lebih idealnya seperti di foto ini nih :

(photo via website Dusun Bambu)

Sementara in-real-life nya begini nih waktu saya kesana pas musim liburan dan pas lagi hyped (;p) :


Tapi lumayan lah, nikmatin hijau-hijau segar di sekeliling kita yang susah banget didapat di Jakarta. Puas-puasin deh hirup udara minim polusi di pegunungan, our lungs would be thankful :)

Yang bikin cantik juga karena ada semacam little creek di tengah-tengah taman, berasa lagi di pinggir kali di pedesaan hehe. Saya juga lihat ada beberapa area permainan anak di sekitar taman terutama di dekat gedung restoran. Kalau buat keluarga sih tempat ini layak banget dikunjungi karena anak-anak biar mengenal alam dan buat orang tua yang sepuh juga pasti senang lihat pemandangan bagus nan hijau seperti di Dusun Bambu ini.  

Selepas berjalan-jalan keliling area taman Dusun Bambu kami pun memutuskan untuk mencari makan. Pilihan kami jatuh ke area foodcourt yang menyajikan banyak pilihan stand makanan serta pusat oleh-oleh dan jajanan. Kalau di area foodcourt ini sistemnya pakai kartu, jadi kita beli kartu dulu di kasir dan nanti dengan kartu itu baru kita bisa beli makanan di stand. Makanannya sih lumayan yah, tapi yang pasti tempatnya enak apalagi kalau pilih duduk di bagian luar, karena anginnya segar dan pemandangannya bagus.


Di tempat pusat oleh-oleh saya nggak beli apa-apa cuma beli minuman yoghurt doang, tapi berhubung saya orangnya suka gak tahan liat gift shop maka tebak apa yang saya beli di gift shop? Jauh-jauh ke Lembang yang saya beli malah stationary berupa sticker lucu sama tensoplast motif nautical/sailor ! hahahaha ...

Anyway, karena sedang ramai jadi saya nggak sempat jalan-jalan ke area Lutung Kasarung yang modelnya sangkar burung itu (padahal pengen foto-foto di jembatan gantung nya). Tapi kita cukup betah sih menghabiskan waktu di Dusun Bambu walaupun saat itu lagi ramai. Entah lah, tempatnya bikin pewe aja sih kata saya.. Dan karena suasananya yang enak dan bikin betah itu akhirnya nggak terasa kami berada disana sampai malam hari.


Berhubung langit sudah gelap maka kami pun bergegas beranjak dari Dusun Bambu untuk menuju tempat makan malam pilihan kami saat itu yaitu The Peak.

Sebenarnya dulu waktu jaman kuliah di Bandung saya udah pernah ke The Peak beberapa kali tapi ternyata udah lupa lagi jalannya hahaha Untungnya kita nyampe juga sih ke The Peak. Buat yang belum tahu, The Peak ini adalah sebuah cafe & resto yang letaknya di atas perbukitan Lembang. Karena letaknya yang tinggi di atas bukit maka cuaca disini selalu dingin, apalagi biasanya kita memilih untuk duduk di area semi terbuka yang langsung menghadap pemandangan kota Bandung di waktu malam yang penuh kerlap kerlip lampu. 

(photo via tempatwisatadibandung.com)

Karena sebelumnya kita baru aja late lunch di Dusun Bambu jadinya di The Peak ini kita cuma ngemil aja karena masih kenyang. Kalo nggak salah waktu itu saya dan K cuma pesen pancake sama satu poci teh hangat deh, tapi teh nya nggak lama langsung dingin aja dong saking dinginnya udara hihihi

Kita juga nggak lama-lama di The Peak karena kedinginaaaann hahaha Padahal waktu itu saya udah pake sweater wool/cashmere lengan panjang + daleman tanktop ditambah puffy vest hitam tebal Gap andalan saya buat udara dingin, eh masih tembus aja lohh dinginnya. Emang waktu itu pas lagi dingin banget sih, mungkin karena pas masih musim hujan kali ya jadi extra dingin huhuhu


Overall, kalau lagi nggak ramai Dusun Bambu worth it lah buat dikunjungi, apalagi kalau bawa keluarga. Pengen juga nyobain nginep disana atau camping/glamping sekalian, soalnya pemandangannya bagus dan hawa-nya juga enak seger banget diantara pegunungan dan rimbun pepohonan gitu. Kayanya nowadays karena udah nggak terlalu hyped lagi mungkin justru sekarang lah saatnya yang tepat untuk kunjungi Dusun Bambu, karena pasti udah nggak serame dulu kan jaman masih hyped banget karena baru buka. Malah enakan pergi ke Dusun Bambu sekarang-sekarang ini kalo kata saya hehe

So, kalau mau kesana siapin aja syal atau jaket ekstra terutama buat anak anak karena semakin malam pastinya udaranya akan semakin dingin. Buat yang mau romantis-romantisan juga bisa makmal di The Peak. Kalau mau pilih makan di area semi terbuka nya jangan lupa pake jaket agak tebal karena kalau udara lagi dingin (misal abis ujan) bisa dingin buanget hawa-nya. Kalau mau aman ya pilih makan di dalam aja. Di lantai dua juga enak bisa lihat city view dari jendela besarnya. Siapa tau dapet inspirasi kan? (^o^).


dapet salam dari bunga cantik !



Klik disini untuk lihat itinerary Bandung 1-Day-Trip with Family
Atau klik disini untuk lihat itinerary Bandung-1-Day-Trip with Friends


Oya, buat yang masih setia follow blog ini, tungguin yah, I have a long list of posts to be written hehehe... Mulai dari review The Farm House Lembang, Toko Organic Bandung, review Hotel Sanghyang Anyer, review Hotel Grandhika Iskandarsyah Jakarta, cerita & itinerary Singapore (lagih ;p), dan beberapa review kopi serta restoran n cafe yang masih ngendon di file komputer saya hehe ... So, please watch this space !


Cheers,

Places : Museum Geologi, Bandung

Saturday, November 26, 2016


Udah baca itinerary Bandung 1-Day-Trip saya di post yang ini kan? Nah post kali ini khusus membahas tentang Museum Geologi Bandung yang lokasinya di dekat Gedung Sate :)

Jadi waktu itu ceritanya kita sekeluarga lagi ke Bandung, tapi datengnya gak barengan. Trus kita janjian mau ketemuan di Yoghurt Cisangkuy. Kebetulan di dekat Yoghurt Cisangkuy ada Museum Geologi yang selama ini sering banget saya lewatin dari jaman saya kuliah dulu, namun gak pernah saya datengin.

Nah kebetulan dari semenjak jaman kuliah di Bandung dulu tuh saya memang selalu penasaran sama Museum Geologi ini berhubung saya memang anaknya demen museum (;p). Tapi karena judulnya "Geologi" maka dulu itu saya pikir isinya hanya tentang batu-batuan saja. Buat saya topik "batu" gitu kurang menarik, dan lagipula jaman kuliah dulu mana kepikiran ngajak temen se-gank ke museum batu, yang ada kalau pergi sama teman se-gank ya jalan ke Dago Atas atau nongkrong di cafe/club sampe pagi buta malem hihihi..

Anyway, lanjut ke cerita saya, pas tau kita mau ngumpul di Cisangkuy yang notabene cuma 5 menit jalan kaki dari Museum Geologi, maka saya pun usul ke hubby K untuk mampir sebentar lihat-lihat Museum Geologi ini sebelum berkumpul di Yoghurt Cisangkuy dengan yang lainnya (demi menghapuskan rasa penasaran saya semata hehe). Kebetulan hubby K juga anaknya seneng museum, jadi dia oke-oke aja saya ajak ke museum batu-batuan ini (;p).

Berikut ini saya akan menceritakan seperti apa sih dalamnya Museum Geologi Bandung itu. Kali aja ada diantara kalian yang juga penasaran kaya saya dulu. Sering lewatin gedungnya tapi nggak pernah masuk hehe.. Dan ternyata isinya kaya gini nih ...

Oya, sebelumnya maaf ya for the poor quality pictures. Maklum ini kan perginya tahun lalu dan waktu itu masih pake hp yang lama jadi kualitas photo nya masih kurang gimana gitu deh hehehe



Nah, ini tampak depan Museum Geologi Bandung. Bagian luarnya sih oke ya, apalagi didukung oleh desain gedung dengan arsitektur lama ala Belanda, jadinya gedungnya terlihat otentik dari luar. Hubby K sempat foto-foto nih di pintu depannya. Oya disebelah kiri pintu utama ada souvenir shop nggak jauh dari situ. Sebagai seorang shopaholic sejati yang selalu harus punya cinderamata saya malah masuk duluan ke gift shop nya sebelum masuk ke dalam museumnya hihihi Tapi ternyata isinya nggak ada yang menarik. Tokonya juga kecil pisan jadinya pilihan gifts-nya terlihat hanya seadanya saja. Sayang banget sih, padahal kalo dikelola dengan manis pasti lumayan lah ada omzet, mengingat yang mengunjungi museum ini ternyata cukup ramai juga lho. Waktu saya kesana ada beberapa rombongan dari sekolah dan entah darimana lagi, yang sedang berkunjung ke museum. Saya pikir museum ini bakalan sepi, eh ternyata nggak juga..

Tiket masuknya sih murah kok, seperti harga tiket masuk museum lainnya di Indonesia, harga nya berkisar antara 3000-5000 rupiah saja (saya lupa tepatnya berapa tapi pokoknya sekitar itu lah). Menurut website resmi-nya, gedung Museum ini diresmikan pada 16 Mei 1929. Peresmian ini juga bertepatan dengan pembukaan kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik ke-IV yang diselenggarakan di Institut Teknologi Bandung. Gedung ini berfungsi sebagai perkantoran yang dilengkapi dengan sarana laboratorium geologi dan juga museum untuk menyimpan dan memperagakan hasil survei geologi. Awalnya dulu memang ada beberapa meteorites yang jatuh di daerah Bandung sehingga kemudian didirikanlah laboratorium geologi beserta museum-nya.

Begitu masuk melalui pintu utama gedung kita akan langsung disambut oleh instalasi kerangka fosil dinosaurus (kayanya sih sejenis Mammoth deh kalau dilihat dari taringnya - maaf saya lupa foto keterangannya waktu itu). Jadi ternyata di museum geologi ini nggak hanya ada batu-batuan mineral saja tetapi juga ada kerangka fosil (baik hewan dan tumbuhan).

Museum-nya terbagi menjadi beberapa ruangan tetapi karena saat itu museum sedang ramai jadi saya nggak bebas foto-foto karena terlalu banyak pengunjung. Yang saya ingat sih kalau dari pintu utama kita bisa bergerak ke ruangan-ruangan di sebelah kanan dan kiri, dan bisa juga naik ke lantai dua. Kalau lantai bawah difokuskan untuk display berbagai macam fossil hewan dan dinosaurus serta sejarah fosil tumbuhan, maka lantai dua adalah area khusus untuk display batu-batuan.


Berikut ini adalah beberapa foto ruangan display yang ada di lantai bawah :


Plang prasasti peresmian gedung di tengah tangga menuju lantai dua :


Berhubung saya senang sejarah dan senang dinosaurus jugak (hehe) jadi saya menghabiskan waktu paling lama ya di lantai bawah ini. Semua display saya bacain satu-satu (;p). Display dinosaurus juga ada yang dibuat replika-nya jadi tidak hanya tulang belulang saja isi display-nya. Sebenarnya isinya lumayan banyak, hanya saja informasi tiap display kurang detil khususnya di area fossil binatang besar, dan ruangannya kurang luas sehingga banyak display yang terlihat seperti hanya dikumpulkan di satu sisi begitu saja. Jadinya seperti terlihat "too crowded" display-nya sehingga agak sulit untuk lihat detil-nya. Kalau saja pengaturan display bisa lebih manis dan ruangan yang disediakan bisa lebih luas jadi kesannya display nggak saling tumpuk. But overall, yah lumayan lah ada yang bisa dilihat.

Di lantai dua, seperti yang saya bilang tadi, adalah tempat untuk display batu-batuan dan mineral alam. Walaupun ruangannya seluas lantai dasar namun ruangan yang dipakai untuk display di lantai dua ini hanya dua ruangan di sisi kiri dan kanan tangga saja, sementara area tengah tepat di depan tangga hanyalah ruangan kosong. Mungkin sedang tahap renovasi dan mudah-mudahan kedepannya segera dirombak dan diperbaiki sehingga lebih menarik lagi.


 Suasana di Lantai dua museum :


Suasana yang lebih "modern" di lantai dua :


Di area batu-batuan dan mineral ini saya yang tadinya sempat pesimis karena nggak suka batu-batuan akhirnya jadi menghabiskan waktu lumayan lama juga di lantai dua ini. Hal ini dikarenakan adanya display interaktif yang modern yang menceritakan tentang bagaimana batuan terbentuk, juga bagaimana bisa terjadi tsunami, dan hal lain sebagainya yang menyangkut geologi dan bentuk bumi. Display di lantai dua ini juga lebih menarik dari lantai satu karena terlihat sudah di-update dengan teknologi interaktif dan visual display yang lumayan bikin saya yang tadinya gak tertarik jadi tertarik juga baca-baca tentang batu-batuan hehe

Area interaktif tersebut berada di satu ruangan, sementara di ruangan satunya lagi hanya ruangan display bebatuan saja. Tetapi secara visual display-nya cukup menarik dan keterangannya cukup lengkap. Sayangnya karena waktu itu terlalu ramai dengan banyaknya rombongan sekolah maka saya tidak dapat menikmati area display dengan nyaman. Dan nampaknya masih ada beberapa bagian yang sedang tahap renovasi juga sehingga membuat saya berharap museum ini akan lebih keren lagi nantinya.

Oya, jam buka museum adalah hari Senin-Kamis (jam 08.00 - 16.00) dan Sabtu-Minggu (jam 08.00-16.00). Museum tutup di hari Jumat dan hari libur nasional. So make sure kalau mau berkunjung jangan di hari Jumat yah ;)

Oya, di website Museum Geologi juga ada virtual tour nya loh! Jadi kalian bisa lihat seperti apa kira-kira dalamnya museum geologi ini. Click disini untuk ke website museum (dan scroll ke kanan bawah untuk virtual tour). Kalau dilihat dari foto-foto di websitenya sih kayanya ruangannya udah selesai di renov, yayy!


Jadi, worth it nggak ke museum geologi?
Ya kalau kamu suka museum sih lumayan lah buat nambah-nambah ilmu.
Kalau kebetulan ada jeda waktu sebentar yang nggak tau mau ngapain, bisa juga mampir kesini untuk sekedar ngisi waktu daripada bengong di pinggir jalan.
Tapi kalau nggak terlalu suka museum sih ya mending ke tempat hiburan lain aja, karena Bandung kan sekarang juga macet jadi perlu dihitung-hitung lah waktunya, apalagi kalau cuma sehari doang di Bandungnya ya kan?

Untuk review selanjutnya saya akan bahas tentang Dusun Bambu (walaupun udah telat yeh,udah nggak terlalu booming lagi kayanya hihihi). Tapi gapapa deh, itung-itung upload foto buat disimpen di dunia maya :)


So, see you in my next post !


Cheers,

Bandung 1 Day Trip with Family - (Itinerary)

Friday, November 25, 2016

Oh hello !
Long time no see ...

Iyaaaah udah beberapa bulan lamanya gak pernah nulis di blog ini lagi huhuhu Udah banyak banget cerita yang numpuk dan ngantri untuk ditulis sebenernya, tapi apa daya, kemalasan mengalahkan logika hehe

Anyway, saya juga baru aja mention di blog saya yang satu lagi "Two Thousand Things" tentang kenapa beberapa bulan belakangan ini saya jarang update blog. Well, alasannya sebenarnya sederhana. Mungkin karena saya belum menemukan mood yang tepat dan semangat juga rasanya berkurang setelah ditinggal ayah saya untuk selama-lamanya pada bulan Juni lalu. Iya ayah saya baru saja meninggal pada bulan Juni lalu, dan belum habis air mata saya lalu dua bulan setelahnya paman saya juga meninggal dunia, padahal paman saya ini juga sudah saya anggap seperti ayah sendiri. Jadinya saya sedih banget dan ngerasa terus dirundung oleh kemalangan, maka hilang lah semangat untuk nge-blog. Sempet kaya depresi sebenernya, apalagi baru-baru ini pun saya dikejutkan oleh berita salah satu teman blogger saya yang meninggal dunia di usia yang sangat muda. Saya jadi tambah parno-an dan sering banget kumat tuh si panic attack. Boro-boro inget mau update blog, ngurusin kerjaan rumah sehari-hari aja suka terbengkalai. Sosialisasi juga mandek karena saya sempet takut keluar rumah karena tiap nyetir kok jadi deg-2an terus dan tegang sepanjang jalan. Akhirnya kalau pergi musti sama suami deh biar nggak usah nyetir sendiri. 

Ah tetapi insya ALLAH masa-masa galau itu mulai berlalu. Sekarang keadaan saya berangsur-angsur makin membaik dan back to normal. Makanya menjelang tahun baru ini saya pun menyemangati diri saya sendiri supaya lebih kuat dan ikhlas dalam menjalani hidup. Hey, life must go on no matter what happens... Karena justru pengalaman hidup itu yang membuat kita semakin kuat ke depannya. Dan mau gak mau ya harus dijalani kan?

Nanti kalau saya sudah kuat saya bakal curhat panjang disini tentang almarhum ayah saya dan juga tentang kucing kesayangan kami (dan favorit ayah saya) si Bleki yang mati duluan sekitar 3 bulan sebelum ayah saya. Mungkin Bleki mau nungguin kali ya disana jadi dia jalan duluan... Ah entahlah, ... but anyway he was the oldest cat we ever had in our home. Umurnya mungkin sekitar 9 tahun when he died. Quite old. But he was tough until the end. And he died in my parent's kitchen (*sedih*).

Udah ah, jangan cerita yang sedih-sedih dulu, nanti gue kebawa suasana nih huhuhu Ya wes, sekarang cerita waktu jalan-jalan ke Bandung waktu kapan itu aja deh. Udah lama sih ke Bandung nya tapi karena udah terlanjur foto-foto kan sayang juga kalau nggak "disimpan" di dunia maya, jadi ya... here it goes ... 

---------------------------------


Okay, sebenarnya saya lumayan cukup sering ke Bandung karena jaraknya dekat dengan Jakarta, dan kebetulan keluarga besar hubby K memang tinggal di Bandung. Tapi walaupun sering ke Bandung kita jarang jalan-jalan loh, seringnya cuma stay di tempat saudaranya hubby K aja, ngumpul sama keluarga. Kalaupun mau keluar jajan palingan cuma yang deket-deket aja kaya ke martabak San Fransisco, Burangrang, Mie Linggarjati, dan paling banter ke PT.Rasa, atau ke Kalipah Apo. Tapi pernah juga suatu saat kebetulan kita punya waktu lumayan banyak buat muter-muter. 

Dan berikut ini kurang lebih adalah jadwal saya waktu itu :
  1. Pagi sampai di Bandung dengan mobil. Langsung cari sarapan (biasanya kalo nggak sarapan kupat tahu Burangrang atau sarapan di PT. Rasa - ada bubur, laksa, kue-kue tradisional & eropa, dll).
  2. Seusai sarapan bisa mampir ke F.O dulu (favorit saya sih di Blossom di Jl. Juanda / Dago tapi kayanya sekarang udah nggak ada deh alias udah dibongkar huhuhu). Alternatif lain bisa di Jl. Riau (Heritage atau F.O lain di sekitarnya), atau bisa juga sekalian di Jl. Setiabudi menuju ke arah Lembang (Rumah Mode) - kalau yang ini mungkin bisa nanti siangan sekalian ke arah Lembang / Sersan Bajuri.
  3. Mengunjungi Museum Geologi Bandung yang letaknya di dekat Gedung Sate.
  4. Ngemil / Makan siang di Yoghurt Cisangkuy atau restoran sekitarnya. PS: Yoghurt Cisangkuy bisa ditempuh hanya 5 menit berjalan kaki dari Museum Geologi.
  5. Menjelang sore seusai makan siang lanjut ke arah Lembang, tepatnya belok ke arah Jl. Sersan Bajuri menuju Dusun Bambu (pilihan lain: Floating Market, The Farm, De Ranch di Lembang).
  6. Makan malam di The Peak yang lokasinya tidak begitu jauh dari Dusun Bambu. Pilihan lainnya : Kampung Daun, Kampung Sapu Lidi.


Biar lebih gampang, saya singkat menjadi itinerary seperti di bawah ini yaa.. Dan untuk review serta cerita detilnya silahkan klik masing-masing link di bawah ini, karena post ini isinya hanya list itinerary saja, siapa tahu bisa dicontoh atau menginspirasi kalian yang mau 1-Day-Trip ke Bandung seharian penuh :)


Bandung 1-Day-Trip itinerary


Bonus extra foto waktu shopping di Blossoms (yang sekarang udah nggak ada, hiks)



Cheers and Happy Vacay !

My Tea Collection - 1st Edition

Sunday, February 28, 2016

Saya terbiasa minum teh sedari kecil karena nenek saya dulu setiap hari selalu minum teh dan selalu bikin satu teko besar teh di meja makan. Pake teko jadul yang warna hijau muda itu loh.. :)

Dan berhubung saya memang orangnya senang coba-coba hal baru jadi saya juga senang mencoba berbagai macam rasa dan varian teh. Saya bukan tea expert sih jadi informasi berikut ini hanya berdasarkan pengetahuan saya semata saja hehe Untuk yang belum tau, teh itu terdiri dari beberapa jenis berdasarkan proses oksidasi nya, misalnya green tea, black tea, white tea, dan red tea. Selain itu juga ada beberapa macam varian teh yang merupakan campuran teh dengan flavour lain; seperti misalnya jasmine tea, earl grey tea, english breakfast tea, dll.

Contoh : 
- Earl Grey Tea -> merupakan tea blend yang terbuat dari black tea yang dicampur / ditambahkan bergamot oil.
- Jasmine Tea -> merupakan tea blend yang terbuat dari black tea yang ditambahkan aroma / ekstrak bunga melati yang segar.



Ini hasilnya waktu saya kemarin ngerapiin lemari penyimpanan di dapur. Isinya banyak banget teh dan kopi-kopian berbagai macam varian dan rasa hehehe Ternyata saya menyimpan stok teh sebanyak ini, jadi bingung kapan habisnya nih? (^o^). Belum lagi stok varian kopi yang nggak kalah banyaknya (nanti dibahas di lain post kalau sempat yah).

Maklum, seperti saya bilang tadi, saya hobby nya coba-cobain sesuatu yang baru, termasuk dalam hal makanan dan minuman. Lagipula saya termasuk yang bosenan orangnya (;p) Jadi saya senang kalau punya pilihan: misal sore ini mau minum Mango Tea, trus kalau lagi flu minum Lemon Tea, kalau malam nggak bisa tidur minum camomile tea.


Nah ini berhubung lagi dikeluarin semua saya mau bikin list aja ah sekalian review singkat nya :
  1. Mango Tea - A favorite of mine ! I found this at the supermarket at Citos. I think it's segmented for imported goods but I found this very lovely indeed.
  2. Mustika Ratu Sleepwell Tea - Sadly this didn't work for me. Nggak tau kenapa saya kurang cocok sama teh yang khusus untuk masalah sulit tidur. Belom pernah nemu yang cocok.
  3. Kepala Djenggot Lemon Tea - I like lemon tea but this one is not the best I've tried (although this one is pretty good too).
  4. Marks & Spencer Calming Infusion Tea - This is meant for calming and relaxing before sleep and as usual I don't get along well with teas that are meant for easy sleeping. Maybe it's the camomile in it?
  5. Marks & Spencer Cranberry Elderflower Infusion Tea - This is the first M&S tea that I've tried and it smells wonderful, tastes lovely, and has smooth texture too.
  6. Kepala Djenggot Blackcurrant Tea - Blackcurrant is one of my favorite tea blend, and this one is good and smooth with a sweet aroma.
  7. Lipton English Breakfast Tea - I'm not particularly fond of Lipton Teas, and I'm more of an "earl grey" tea-person than "english breakfast". This one is okay I guess, although I've tasted better ones.
  8. Kepala Djenggot Green Tea (Teh Hijau) - A very nice green tea. Great for stomach ache!
  9. Twinings Green Teas Collection - A lovely set of green tea variants from Twinings. Will do a separate review on this pack a.s.a.p.
  10. Lipton Caramel Tea - Not bad but not so good either.
  11. Kepala Djenggot Jasmine Tea (Teh Melati) - A smooth and very nice black tea.
  12. Dilmah Fruit Variety Pack - Includes assorted fruit infusion teas. Lovely and will do a separate review on this too.
  13. Lipton Camomile Infusion Tea - I have a 'love n hate' relationship with Camomile Tea. Most of the time I don't get along well with them. It's hard to find a camomile tea that suits my taste buds - and they all seems to make my stomach angry (>_<).
  14. Teh Cap Naga - My mom always buy packs of these teas from Malang. This is the only loose tea I have right now. It is a favorite in my parents house and it has become my favorite too (if only it's not too fussy to make because it's loose tea).
  15. Sosro Green Tea - I love Sosro teas, I found them suits my preference. Including this green tea version of Sosro tea.
  16. Sosro Jasmine Tea - Another favorite of mine, this reminds me of teh botol sosro (maybe because it is ;p).
  17. Sosro Black Tea - Actually this one is really nice. Reminds me of the classic Javanese tea that my grandma used to drink.



I know I will keep adding new teas to my collection in the future so I will update my collection in this blog seiring berjalannya waktu hehe Dan pengennya sih di review kalau ada waktu yah huhuhu In the mean time, please let me know kalau kalian ada suggestion teh enak yang harus saya coba yah :)



Happy Weekend!

Coffee Review : Nescafe Green Coffee Blend

Thursday, February 11, 2016

I saw this "recently-launched" coffee on the supermarket rack a few months ago. I was very tempted to try it out but I was pregnant at that time so I can't drink coffee ( I was reducing my coffee intake when I was pregnant ) so I didn't buy it although I really wanted to.

But then I had a miscarriage ( it was a sad story saved for another post ) and just yesterday I saw this coffee again at the supermarket when we were grocery shopping. I grabbed it with no hesitant because now I can finally try it out.


I always love trying new things including new coffees and teas in the market that I haven't tried before. This particular coffee had my eyes since the first time I saw it. I was intrigued by the "green blend" part which means that this coffee is made from a combination blend of unroasted "green " coffee beans and regular roasted beans.

So there are both roasted and unroasted coffee beans in this blend, which is very unique. The green coffee beans are a natural source of antioxidant polyphenols. It is mixed with Nescafe's signature Robusta roasted beans to create this special "green blend" coffee.

If you're wondering, the green blend version has similar level of caffeine as the regular instant coffee. So it's not too strong nor it is too weak (at least according to me).


What I first noticed was the sweet smelling blend when I opened the sachet and poured the processed beans into my cup. The scent was of a lovely sweet smelling coffee, but once I poured hot water into the cup I noticed that the scent was not as strong anymore.

As for the taste, it's not as sweet as the scent so it still has a hint of bitterness somewhere in it. I actually like it very much. It's also slightly less thick than the regular nescafe instant coffee. It has smooth texture and a perfect combination of both roasted and unroasted coffee beans.

This has been a favorite in my house and I will definitely buy this again.



Click Here to see my previous coffee review!


Coffeeholic Unite !

Review : ColdPress Juice Detox Program

Sunday, January 31, 2016

Sekarang lagi musimnya trend hidup sehat. Salah satu cara untuk hidup lebih sehat adalah dengan melakukan program juice detox yang lagi hype dan happening banget. Oya, kalau mau program detox jangan karena lagi hype dan cuma ikut trend aja yah, tapi harus beneran dari kesadaran diri sendiri untuk hidup lebih sehat :)

Detox adalah proses pengeluaran racun atau zat-zat yang bersifat racun dari dalam tubuh. Sebenarnya tubuh kita sendiri sudah otomatis melakukan detox setiap hari lewat pembuangan sekresi dan keringat. Namun, dengan seringnya kita terpapar oleh zat racun yang terbawa dari makanan/minuman, polusi, merokok, bergadang, dan lain sebagainya maka sebaiknya kita memaksimalkan proses detoksifikasi tersebut. 

Salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk memaksimalkan proses detoksifikasi tersebut adalah dengan mengikuti berbagai program detox yang banyak macamnya, salah satunya dengan program detox melalui juice.

Why Juice?

Karena program detox melalui juice ini tentunya lebih alami dibanding menggunakan obat-obatan / kimia. Juice juga bermanfaat banyak bagi kesehatan tubuh kita. Apalagi juice yang tidak hanya mengandung buah-buahan namun juga mengandung sayur-sayuran yang diperlukan oleh tubuh. Dan siapa sih yang nggak suka minuman segar ? Apalagi kalau diminum pas baru keluar kulkas hehe ..



Nah beberapa waktu lalu saya berkesempatan untuk mencoba salah satu program detox yang ditawarkan oleh ColdPress Juice Indonesia. ColdPress Juice ini berbeda dengan juice biasa karena sesuai namanya juice ini dibuat dengan alat cold press juicer.


Cold Press Juicer is a bladeless process of crushing and pressing fruits/veggies with minimum heat generator so it produces juice with highest nutritional benefit.

Jadi alat yang dipakai berbeda dengan juicer biasa pada umumnya. Dengan Cold Press Juicer kita akan mendapatkan juice yang jauh lebih segar tanpa mengurangi benefit dari buah dan sayur yang digunakan. 

Cold Press Juice :
1 Day Detox = 7.2 KG Fruits & Vegetables
3 Days Detox = 21.6 KG Fruits & Vegetables
5 Days Detox = 36.0 KG Fruits & Vegetables

Bayangkan, dengan (misalnya) 3 hari detox kita sudah mengkonsumsi 21 kilo buah dan sayur! Bandingkan dengan asupan buah dan sayur sehari-hari yang kita makan, pastinya jauh lebih besar kan?

Ditambah lagi, Cold Press Juice ini tidak mengandung preservatives, additives, colorings, concentrate, dan juga no added water and sugar !



Cold Press Indonesia menawarkan beberapa program juice detox yang dapat disesuaikan dengan kebutuhanmu. Whether you're always active & busy, or you need some vitality, or worried about aging and weight maintenance, they have the programs for you!

Atau kalau kamu hanya ingin mencoba program detox biasa kamu juga bisa mencoba program Signature Detox mereka!

Kebetulan kemarin saya mencoba salah satu program detox mereka yaitu program Skin Glow & Weight Maintenance. Untuk program detox ini totalnya ada 6 botol juice yang harus diminum dalam sehari untuk membersihkan tubuh secara menyeluruh (total body cleanse). Setiap juice harus diminum pada jam tertentu. Sebagai contohnya kamu bisa lihat schedule di bawah ini :


Karena tidak mengandung pengawet maka setiap juice dibuat dan diantar dalam keadaan fresh. Jadi apabila kita memesan paket detox di Cold Press maka setiap hari kurir Cold Press akan mengantarkan juice pada kita sehingga kesegaran juice-nya pun terjamin.

Paket juice diantarkan dalam tas cooler sehingga menjamin kesegaran juice. Service nya benar-benar profesional. Juice yang kita pesan akan kita terima dalam keadaan segar dan freshly-made. Apabila kita bepergian kita pun dapat membawa tas cooler tersebut ke kantor atau kemanapun kita pergi agar waktu minum juice tidak terlewat.

Oya, di setiap tutup botol juga sudah dicantumkan nomer sehingga sangat memudahkan untuk menjalankan program tanpa harus bingung botol juice mana yang harus diminum terlebih dahulu.


Program detox yang saya coba adalah Skin Glow & Weight Maintenance package untuk 3 hari. Program detox ini terdiri dari 6 buah juice per hari.  (Total : 18 juice)

NOTE: Selama minum juice ini kita tidak perlu makan nasi dan lain sebagainya. Jadi juice ini berfungsi sebagai pengganti makanan. Apabila lapar kita bisa makan buah-buahan segar atau salad dengan natural dressing sebagai pengganti makanan. Jangan lupa untuk tetap minum air mineral, dan disarankan untuk berolahraga ringan agar proses detox lebih maksimal.


REVIEW on Skin Glow & Weight Maintenance detox program :
Terdiri dari 6 buah juice yang diminum setiap hari pada jam yang ditentukan. Selama 3 hari saya hanya minum juice tanpa makan nasi dan lain sebagainya (kecuali beberapa potong apel & pear). Pada program ini ada dua buah juice yang sama yaitu Lean Green yang diminum dua kali dalam sehari.



Lean Green
Dalam satu hari ada dua Lean Green juice yang saya minum. Lean Green is a powerful cleansing juice. Mengandung Pear, Orange, Cucumber, Lettuce, Kale, dan Spinach. Juice ini rasanya enak dan yummy. Rasa sayur-nya nggak terlalu terasa, mungkin karena ada pear dan orange dalam kandungannya. Rasanya campuran antara "green" dan "sweet". Jadi ada rasa manisnya. Kalau saya sih dari tegukan pertama udah langsung suka sama yang ini :)



Green Boost
It's time to drink your greens! Juice sayuran yang terbuat dari campuran cucumber, spinach, mexican turnip, lettuce romaine, celery, bokchoy, green lettuce, kale, apple, dan lemon. Rasanya "green" banget, tapi menurut saya enak sih hehe Nggak seperti makan sayur mentah kok, malah rasanya segar pas diminum. Kayanya berasa sehat banget abis minum ini karena berasa abis makan sayur banyak hehe



Fountain of Youth
Obat awet muda :) Wrinkle-free, immunity booster, lower cholesterol. Fountain of Youth terbuat dari campuran carrot, strawberry, blueberry, apple, cucumber. Rasanya manis, segar, dan enak karena mengandung buah buahan yang kaya dengan anti oksidan. Dari semua juice yang ada di paket ini sepertinya Fountain of Youth ini yang rasanya paling "fruity".



Roots Exotic
Detoxification at its best for healthy kidney and liver. Terbuat dari cucumber, beet root, apple, carrot, lemon, ginger. Yang ini warnanya ungu gelap karena kandungan beet root nya. Jangan kaget kalau pertama diminum rasanya seperti ada "jamu"-nya sedikit hehe Yang ini memang rasanya paling "unik" dibanding juice lain yang saya coba di paket program ini. Tapi pas tegukan ketiga keempat dan seterusnya sudah terasa enak dan segar kok :)



Longevity Juice
Untuk umur lebih panjang dan hidup lebih sehat. Longevity Juice terbuar dari campuran blueberry, grape, cucumber, pear, dan apple. Ini juga salah satu juice yang rasanya "fruity" banget karena bahan-bahannya kebanyakan dari buah-buahan. Rasanya very yummy, sweet and refreshing. This one is definitely my favorite :)



3 Days Detox Program Experience :
Selama program detox ini pada hari pertama saya agak sedikit pusing dan agak ngantuk/lemas, namun hal tersebut rupanya sangat wajar terjadi pada awal proses detoksifikasi. Lagipula rasa pusing dan mengantuk yang saya alami bersifat ringan dan tidak sampai mengganggu aktifitas.

Ukuran 1 botol = 500ml juice dan minum satu botol itu lumayan bikin kenyang padahal nggak makan apa apa. Saya memang seringnya tidak merasa lapar selama program (padahal cuma minum juice aja, ajaib yah). Kalaupun mulai ada rasa lapar sedikit biasanya timbul pas mendekati jam-nya minum juice. Jadi biasanya saya tahan aja sedikit dan rasa lapar akan langsung hilang setelah minum juice. Atau saya ngemil buah potong (misal: apel dan pear) untuk menghilangkan rasa lapar.

Program Skin Glow & Weight Maintentance ini katanya bisa bikin turun 2 kg dan bikin kulit cerah bersinar. Karena saya hanya coba 3 hari jadi mungkin belum maksimal kalau untuk turunin berat badan sampai 2 kg. Tapi yang pasti, perut saya jadi kempes! Hahaha.. No more perut gendut, hello flat tummy :)

One more thing, badan terasa jauh lebih segar dan ringan (biasanya saya suka lemas lesu hehe). Waktu saya minum juice yang botol pertama badan saya rasanya langsung terasa segar seketika. Nggak tau sugesti atau bukan tapi otak dan pikiran juga rasanya jadi ikut fresh :)


Buat yang mau mencoba program Skin Glow & Weight Management atau program detox lainnya dari Cold Press Indonesia bisa lihat info lebih lengkapnya disini ya :

Cold Press Indonesia



Mari Hidup Lebih Sehat !

Hotel Review : Camp Hulu Cai

Friday, January 29, 2016

Warning: Lots of high-res photos !


Pada awal bulan January 2016 ini, tepatnya tanggal 2-3 January kemarin keluarga besar saya mengadakan liburan kompak ke Camp Hulu Cai. Sebenarnya ini niatnya liburan akhir tahun tapi berhubung tanggal segitu udah keburu full booked dan kami udah ngebet banget pengen ke Camp Hulu Cai ini jadinya kami tetap berangkat tgl 2-3 January bukan pas tahun baru. 

Proses menginap di Camp Hulu Cai ini makan waktu cukup panjang, ditambah ada drama double-booking yang bikin pusing, namun pada akhirnya kami pun berhasil menginap di tempat ini. Seperti diceritakan sebelumnya disini, saat kami sedang survey ke Puncak pada bulan November lalu, kami sempat mampir ke Camp Hulu Cai ini dan langsung naksir banget sama tempat-nya, namun saat itu Camp ini sudah penuh dan full booked - padahal saat itu masih bulan November. Kami pun harus memesan dua bulan sebelumnya saking larisnya tempat ini. Camp Hulu Cai ini memang sepertinya langganan outing/outbound untuk perkantoran karena fasilitas nya yang memang mendukung untuk outing grup.

Lokasinya cukup nyaman karena nggak sampai Puncak, jadi nggak perlu macet-macetan di jalan raya Puncak (sekarang Puncak macet bener eymss..). Letaknya sebenarnya masih di area Tapos situ, daerah Ciawi-Bogor. Karena saya manusai biasa dan bukan google map jadi kalau penasaran mending langsung buka website nya aja ya biar ada gambaran lokasi nya hehe.

Area-nya luas buangett ngett... hampir seperti sebuah desa kecil saking luasnya (Beneran, nggak bohong!). Saking luasnya mereka menyediakan mobil wara-wiri alias mobil penumpang yang bisa dipakai gratis untuk explore seluruh kawasan Camp Hulu Cai ini.

Selain itu di area yang luas ini juga terdapat fasilitas umum yang gratis dipakai tamu menginap seperti misalnya kolam renang, area outbound anak-anak yang luas dengan permainan yang menarik, adventure outbound dengan flying fox, Rappeling, bahkan sampai mini rafting di dalam area Camp Hulu Cai. Iya, semuanya bisa dilakukan di dalam area Camp Hulu Cai, nggak perlu sampai keluar area Camp.

Area outbound anak-anak dengan permainan yang seru
Ruang karaoke pribadi hehehe
Area Cafe di dekat Lobby, di tengah rimbunnya "hutan"
Area Lobby depan
Mobil wara-wiri yang disediakan pihak Camp
Motor, sepeda, dan kayak (?) yang bisa disewa
Lapangan bola


Enaknya kalau menginap disini itu sistemnya paket. Jadi kita menyewa satu villa atau satu cabin isi sekian orang. Jadi hitungannya bukan per kepala, kecuali ada tambahan orang diluar paket menginap. 

Harga paket sudah termasuk biaya sewa villa/cabin/kamar, free meals 3 hari sekali (plus tambahan snack kalau nggak salah), free outbound, free fasilitas umum (kolam renang, lapangan basket, taman bunga, dll), dan juga dapat free karaoke. Termasuk juga free penggunaan Amphitheater terbuka kalau kita mau pakai (biasanya kantor suka ada acara di panggung, nah panggung amphitheater ini bisa kita pakai).

Trus free apalagi ya? Pokoknya semua all-in deh. Jadi kita nggak usah pusing lagi ngurusin makan dan lainnya. Tinggal terima jadi aja. Semua kebutuhan kita bisa didiskusikan terlebih dahulu sama pihak Camp Hulu Cai. Setiap grup yang menginap akan di-assign seorang staff yang akan meng-akomodir kebutuhan kita selama di camp. Nah, sama staff ini kita bisa nego macem-macem deh, misalnya minta bonus free apa kek gitu hehe

Yang bikin saya jatuh cinta itu lingkungan areal Camp Hulu Cai yang masih asri banget, bahkan beberapa bagian nampak masih seperti hutan karena rimbun banget dan dijaga keaslian dan keasriannya. Saya memang lebih suka hutan/gunung daripada pantai, jadi saya jatuh cinta banget sama tempat ini.

 


Awalnya kita mau sewa villa yang paling besar (Villa Jati) yang terdiri dari 2 tingkat dengan dua buah kamar tipe cabin dengan multiple bunkbed di bagian atas + beberapa kamar biasa di bagian bawah. Oya, jangan bayangin ini seperti villa di Puncak gitu ya karena villa disini nggak ada ruang tengah / ruang tamu / dapur nya seperti layaknya rumah biasa. Tiap bangunan hanya ada kamar-kamar dan area terbuka dengan beberapa meja makan yang diperuntukkan sebagai area makan bersama. 

Kebetulan kami sekeluarga besar ada sekitar 20-30 orang yang ikut. Karena kami gagal menyewa villa terbesar di Camp Hulu Cai yang namanya Villa Jati (dikarenakan kesalahan double-booked oleh pihak Camp Hulu Cai sendiri) maka kami diberikan pengganti menginap di cluster yang terdiri dari beberapa kamar dan dua buah cabin isi 10 bunk bed tingkat (dengan beberapa bonus ganti rugi tentunya). Di depan cluster kami juga ada area makan dengan tenda besar yang kuat menangkis hujan deras yang turun kala itu.

Jarak antara satu villa / cabin dengan lainnya rata-rata berjauhan, jadi kalau kita datangnya satu grup tidak akan mengganggu grup lain dan begitu juga sebaliknya. Bentuk penginapan disini agak unik. Karena kebanyakan untuk meng-akomodir grup jadi di Camp Hulu Cai ini lebih banyak bangunan penginapan berbentuk cabin. Isinya ada yang model kamar, ada juga yang model bunkbed - satu cabin berisi 10 bunkbed (tempat tidur tingkat). Jadi seperti di asrama tapi asrama keren hehehe. Cocok banget untuk group atau untuk keluarga besar seperti saya.

Villa
Cluster
Cabin model bunkbed, seru!
Kamar biasa (foto diambil dari website Camp Hulu Cai)
Area makan di depan cluster/villa

Overall, kami sangat menikmati menginap disini, karena suasananya agak berbeda dengan villa/ penginapan yang biasa kami inapi sebelumnya. Pagi harinya kami sekeluarga jalan pagi menyusuri taman bunga dan areal Camp Hulu Cai. Malamnya kami bikin api unggun di depan cabin sambil bakar jagung dan singkong (tempat api unggun pun disediakan oleh Camp). Tadinya kami juga sudah ada plan untuk permainan team building yang akan dipandu oleh pihak Camp namun sayangnya selama kami disana hujan turun terus, jadi waktu untuk team building keluarga terpaksa ditiadakan. Gantinya, kami karaoke sepuasnya di ruangan depan cabin yang disulap jadi ruang karaoke pribadi oleh pihak Camp hehehe.


I really recommend this place terutama untuk outbound / outing kantor maupun grup keluarga yang ingin lebih mendekatkan lagi hubungan kekeluargaannya. Pihak Camp Hulu Cai dapat menampung semua ide dan keinginan yang kita mau, semisal: para bapak-bapak di keluarga saya biasanya suka pergi memancing. Pihak Hulu Cai membantu dengan menyediakan kolam pancing berikut ikannya untuk dipancing para bapak-bapak hehehe Thank you for the great service Team Hulu Cai !



Untuk info yang tidak ada disini atau info yang lebih mendetil, please visit their website instead:

www.camphulucai.com
Jalan Veteran III, Desa Tapos, Ciawi, Bogor, Jawa Barat 16164, Indonesia




Dapet salam dari keluarga besar saya:

Dan dari kangmas tuxedo :


Selamat Berlibur!
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS