Review: TWG Tea Salon & Boutique

Sunday, November 30, 2014

Break dulu yah dari serial Puncak Trip (yang belum abis-abis juga hehe).. 
This is another story ...


Sekarang yang lagi booming udah bukan nongkrong di coffee shop lagi, melainkan duduk manis sore-sore sambil nge-teh di tea house ;)

Yap, sekarang sudah makin banyak tea house yang bermunculan seiring trend terbaru yaitu nge-teh. Untuk yang biasa minum kopi biasanya juga suka minum teh (biasanya lhoo hehe). Kalau saya memang kebetulan suka dua-duanya (kopi dan teh), jadi sejak awal bermunculan tea house ini saya sebenernya udah kebelet banget pengen nyobain nge-teh di tea house sambil nyobain berbagai macam jenis teh yang tersedia.

Sebagai penggemar teh dan sesuai hobby saya yang senang mencoba hal-hal baru maka saya penasaran banget sama Tea House karena disitu lah saya bisa mencoba berbagai macam varian teh yang pastinya tidak bisa didapatkan secara luas. Tea house yang pertama saya datangi adalah TWG Tea Salon & Boutique yang termasuk salah satu tea house pertama yang membuka gerai di Indonesia.


TWG Tea Salon & Boutique ini ada dua lokasi di Jakarta, satunya di Plaza Senayan dan satunya lagi di Pacific Place. Hari itu kebetulan saya sedang ada event peluncuran Bio Oil di Plaza Senayan jadi setelah event usai saya mengajak suami untuk nge-teh sore dulu di TWG Tea Salon & Boutique.

Dari luar tempatnya keliatan gemerlap dan terang benderang karena dominasi warna keemasan pada exteriornya dan warna kuning cerah pada deretan kaleng teh besar khas TWG di bagian interiornya. Pas masuk ke dalam ternyata tempatnya sebenarnya cukup kecil dan space-nya dibagi dua untuk toko teh mungil dan tea lounge.

Di tea lounge nya sendiri karena space yang terbatas jadi tempat duduknya harus mepet sana-sini, bisa senggolan sama tetangga sebelah meja jadinya hehe Oya by the way pas kita kesana eh pas lagi ada Dian Sastro sama keluarga dan temannya lagi nge-teh juga (*fan girl moment here*) ;p

Anyway, waktu itu karena udah makan siang jadi kita cukup ngemil sama nge-teh aja. Kita pesen paket snack + tea yang bisa dipilih sendiri, namanya TWG Fortune Set:

A choice of TWG tea of own choosing - WITH a choice of warm toasted sandwich + A choice of 2 freshly baked scones / muffins / cake - served with TWG Tea jelly and whipped cream + A choice of 3 macarons.  

The price for this package set is IDR 180.000,-



 
Waktu itu kita pilih Croque Monsieur untuk pilihan sandwich nya, lalu Financier Cake dengan jelly & cream. Dan juga 3 pilihan rasa Macarons. Ukuran sandwich dan kue nya sih kecil-kecil ya jadi pas banget untuk snacking sore hari sambil nge-teh. Rasanya enak, baik sandwich maupun kuenya. Kalau mau sambil makan berat juga tersedia beberapa pilihan makanan di daftar menu.

Oya untuk pilihan teh kebetulan hubby K membiarkan saya yang memilih, jadi waktu itu dari daftar menu saya pilih yang namanya terdengar cukup menarik (karena di daftar menu TWG banyak banget pilihan teh yang ditulis berderet-deret plus nggak ada keterangannya, jadi milihnya ya cap-cip-cup aja deh hehehe). Berdasarkan namanya yang menarik saya pilih Silver Moon Tea ;p - di bawah ini keterangan Silver Moon Tea yang barusan saya dapat dari internet:

TWG Silver Moon Tea is a TWG blend of green teas accented with grand berry and vanilla bouquet. Smooth, with just a hint of spice.


Rasanya enak bangettttt... Saya dan hubby K sampe terpesona karena rasanya yang unik dan beda banget dari berbagai varian teh celup yang saya pernah coba sebelumnya. Walaupun nggak pakai gula tapi rasanya enak, manis dan harum. Teh nya juga terasa smooth banget di mulut. Benar-benar pilihan yang pas.

Karena keenakan minum Silver Moon eh tau-tau satu teapot udah abis. FYI, satu teapot hanya cukup untuk sekitar 2 1/2 cangkir saja. Berhubung sukses sama pilihan pertama si Silver Moon Tea, kita jadi penasaran sama rasa teh yang lainnya, akhirnya kita pesen teh lagi berhubung teapot kita juga udah kosong. Kali ini hubby K yang pilih dari daftar menu. Pemilihannya kembali berdasarkan nama dan hasil cap-cip-cup hehe Pilihan jatuh kepada teh yang namanya Weekend in St Tropez :

TWG Weekend in St Tropez - Drinking in the scent of red fruits and berries whilst wandering along the picturesque promenades of the Cote d’Azur, this black tea blend will sparkle in your teacup and linger on the palate. 


Pas pertama kali minum saya udah bisa nebak ini pasti black tea karena warnanya yang gelap dan rasanya yang cukup signifikan. Untuk blend kali ini rasanya tidak semanis yang Silver Moon namun wanginya tak kalah enak. Terasa sedikit rasa buahnya dan teh-nya lebih thick dibanding Silver Moon yang lebih smooth. Rasanya teh ini cocok untuk minum di pagi hari atau untuk menemani makan yang agak berat (imho). Harga satu teapot untuk Weekend in St Tropez adalah IDR 45.000,- 

Overall, pengalaman high tea pertama ini sukses bikin kami ketagihan. Bahkan hubby K yang tadinya jarang minum teh sekarang jadi suka minum teh hihihi Berhubung ketagihan jadi kita berdua udah punya rencana untuk high tea di TWG lagi nanti kapan-kapan. Mau nyobain teh yang lain lagi, hasil cap-cip-cup sotoy asal tunjuk menu hehehe Mungkin next time mau cobain yang di Pacific Place ahhh... :)


TWG TEA SALON & BOUTIQUE
Plaza Senayan
Level 1 Unit 109A
Jalan Asia Afrika No.8, Senayan, Jakarta
Tel: + 62 215725276

Pacific Place
Level 1, Unit 30B, SCBD
Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta
Tel: + 62 21 5797 3272




Happy Weekend!

Places: Little Venice, Puncak

Sunday, November 23, 2014


Melanjutkan blog series waktu short getaway ke Puncak beberapa waktu lalu, pada hari kedua kami menyempatkan diri mampir ke Little Venice. Awalnya saya tau tentang tempat ini karena sempat browsing tempat-tempat tujuan di Puncak. Memang sih agak kurang update hasil browsingnya, artikel yang saya temukan tentang Little Venice ini ditulis sekitar tahun 2011-2012 lalu, tapi dari namanya aja (little venice) saya udah tertarik. Dan dari cerita yang saya baca katanya di Little Venice bisa naik gondola ala di Venisia, saya akhirnya mengusulkan untuk mampir kesini dalam perjalanan pulang kami ke Jakarta.

Tempatnya sendiri ternyata terletak di dalam kompleks Kota Bunga Puncak. Setelah sempat nyasar sedikit akhirnya kami sampai juga ke Little Venice. Memang dari jauh sih udah keliatan gerbang yang besar dan megah, tapi kok seperti udah gak terurus yah. Perasaan saya mulai gak enak nih. Jangan-jangan tempatnya mengecewakan.

Bener kan.



Tempatnya sekarang udah nggak terurus. Keliatan banget dari luar kalau sekarang tempat ini cuma dikelola seadanya aja. Berhubung udah terlanjur sampai disini, daripada buang waktu percuma udah kelamaan nyari jalan ke Little Venice ini, akhirnya kita memutuskan untuk masuk aja walaupun dari gerbang udah gak yakin di dalam bakal bagus tempatnya. Mana lagi rame banget pula karena pas barengan rombongan anak sekolah pada piknik dan bikin acara semacam games di dalam.
Tiket masuk Rp 20.000,- (rada mahal sih untuk tempat yang nggak seberapa ini). Pas masuk ke dalam, jeng jeng jeng.... Langsung ngerasa rugi besar udah keluar duit empat puluh ribu ;p Saya sih ngeliatnya dulu tempat ini pasti bagus seperti yang saya baca di blog-blog lain, tapi sekarang tempatnya kaya mati suri.

 


Jadi yang namanya Little Venice ini seperti sebuah area permainan kecil yang menghadap ke danau buatan. Kayanya awalnya memang ditujukan untuk tempat rekreasi bagi yang tinggal di Kompleks Kota Bunga, tapi tempat ini dibuka juga untuk umum. 

Areanya sendiri tidak begitu besar, dan di dalam areanya ada gedung-gedung buatan dengan kanal kecil di tengahnya yang ceritanya ala gedung-gedung di Venice, Italy gitu. Dulunya mungkin bangunan gedung ini diisi oleh toko souvenir atau restoran kecil, sementara sekarang bangunan ini hanya gedung kosong tidak berisi yang bagian luarnya pun terlihat sudah tidak terawat.



Di depan gedung-gedung ini juga ada arena kecil untuk permainan semacam go kart untuk anak kecil, permainan balon air raksasa (yang kita duduk di dalam balon raksasa lalu balon tersebut dibiarkan mengambang di danau), tapi semua permainan itu sepi nggak ada yang main sama sekali. 

Yang masih sedikit ramai Cuma penyewaan perahu untuk menyusuri danau buatan. Pemandangan di sekitarnya sih lumayan lah tapi karena nggak ditata dengan baik jadinya tetep kurang sedap dipandang mata.  

Karena nggak ada resto atau cafe atau tempat dimana kita bisa duduk sambil ngemil, akhirnya kita berdua mati gaya di dalem Little Venice. Cuma liat-liat sebentar trus udah gak tau mau ngapain. Mana tempatnya kecil bener, kayanya harusnya cuma bayar 8000 kalau tempatnya sekecil ini hehe #emakemakperhitungan.



Danaunya airnya kotor dan coklat, mau duduk-duduk pinggir danau juga nggak bisa karena nggak ada tempat duduk. Masih bisa sewa gondola sih tapi udah males duluan ngebayangin musti naik gondola di kanal buatan yang jaraknya pendek banget, jalurnya juga cuma menyusuri dinding kota mati, plus airnya kotor coklat pula. Males deh...

Setelah cuma foto-foto sebentar kita akhirnya langsung keluar lagi karena emang bener-bener nggak ada yang bisa dinikmatin di dalam. Kayanya kita menghabiskan waktu gak lebih dari 15 menit doang di Little Venice. Kapok kesini lagi, dan saya juga nggak merekomendasikan tempat ini (kecuali kalau di masa datang tempat ini diperbaiki kembali).

 

 

Jadi daripada udah jauh-jauh nyari Little Venice trus kecewa mending ga usah kesini deh kalau ke Puncak. Akibat poor maintenance tempat yang dulunya bagus sekarang udah nggak layak visit lagi. Padahal sebenarnya tempat ini punya banyak potensi loh. 

Kelihatan kan dari foto-foto nya kalau tempat ini sebenarnya punya spot-spot yang menarik, jadi sebenernya sayang banget deh ini tempat nggak dikelola dengan baik secara konstan.  Saya dan hubby sengaja nggak memotret tempat-tempat yang terlihat udah jelek, karena kita memang sengaja mau kasih liat bahwa tempat ini sebenarnya penuh potensi untuk dikembangkan kembali. 


Anyway, saran saya kalau ada rencana atau lagi berada di daerah Puncak daripada jauh-jauh ke Little Venice mending ke kebun teh aja ;) - Kecuali kalau Little Venice ini sudah diperbaiki sehingga bisa kembali jaya lagi.



Alright, next post kita bahas makanan lagi yah ^o^ 
Karena setelah dari Little Venice ini saya dan hubby K sengaja mampir makan siang di salah satu tempat legendaris Puncak lainnya yaitu Puncak Pass Resto!



 Dapat salam dari saya dan patung singa ^_^


Cheers,
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS