Okay, melanjutkan postingan Bandung 1-Day-Trip saya yang telat setahun ini (*oopss!*), kemarin saya udah bahas tentang kunjungan singkat kami ke Museum Geologi Bandung. Dan hari ini saya mau bahas (tepatnya mau upload foto di dunia maya biar gak ilang fotonya hehe) tentang kunjungan saya ke Dusun Bambu yang kala itu lagi nge-trend (;p).
Berhubung ini cerita dari setahun lalu jadi mohon maaf apabila udah rada basi yah ceritanya hihihi Sekarang juga kayanya Dusun Bambu udah nggak terlalu hyped lagi yah (sekarang yang lagi hype itu Farm House Lembang yang nanti akan saya ceritakan juga kok di blog ini, so please subscribe! hehe).
Anyway, karena waktu itu Dusun Bambu lagi hyped maka suasananya lumayan ramai sama pengunjung waktu saya kesana. Lokasinya sih masih rada jauh dari simpang terminal Ledeng / Sersan Bajuri, masih nanjak terus lagi ke arah atas. Plang penunjuk jalan ada di sepanjang jalan menuju Dusun Bambu, jadi tinggal ikutin aja plang-nya.
Sampai di area Dusun Bambu kita segera cari parkir (area parkir-nya cukup luas tapi kalau pas lagi ramai dan padat kaya saya waktu itu ya berebutan parkir juga akibatnya). Selesai dapat parkir kita bisa membeli tiket di area masuk. Saya cek di website sekarang harga tiketnya IDR 15,000 (anak di bawah usia 3 tahun gratis).
Di area masuk tersebut kita langsung berhadapan dengan pemandangan sawah buatan yang cukup indah, lengkap dengan bangunan rumah-rumah kecil di kejauhan (yang kalau nggak salah sih itu rumah penginapannya deh *cmiiw*). Langsung seneng lihat sawah, ijo royo-royo seger :D
Area Dusun Bambu nya sendiri letaknya masih ke atas lagi. Dari area parkir menuju ke arah atas kita bisa memilih untuk jalan kaki sambil menyusuri sawah (atau kalo seneng avonturir dikit jalan lewat pematang sawah juga bisa - kaya saya waktu itu - sambil ketakutan karena takut dikejar soang yang lagi jalan di sawah ;p). Atau kalau malas jalan kaki (karena jalannya nanjak bok!) bisa pilih naik mobil wara wiri yang disediakan oleh pihak Dusun Bambu khusus untuk mengantar pengunjung dari/ke Dusun Bambu - area parkir. Mobil yang disebut "ontang-anting" ini gratis karena sudah termasuk dalam tiket yang kita bayarkan tadi.
Dengan mobil ontang anting ini kita akan diantarkan tepat ke depan gerbang area Dusun Bambu, yang tampil dengan tangga bebatuan yang rimbun, dan kalau malam hari dihiasi lampu-lampu cantik. Dusun Bambu ini merupakan tempat wisata alam yang terletak di kaki Gunung Burangrang, Cisarua Lembang. Menyajikan area
wisata yang dilengkapi dengan restaurant, villa dan fasilitas lainnya seperti pusat jajanan dan oleh-oleh, danau buatan, serta outdoor open space dengan taman cantik yang dibelah oleh aliran air seakan-akan seperti sebuah sungai kecil di tengahnya.
Disini selain disediakan penginapan juga ada pilihan camping. Pilihan restorannya bisa di Burangrang cafe yang menawarkan pemandangan yang indah dengan pilihan area duduk di upper deck yang terbuka, atau Lutung Kasarung dengan sensasi makan di dalam "sangkar burung" di atas pohon :)
(Burangrang Cafe photo via VisitLembang.com) |
(Lutung Kasarung Resto photo via website Dusun Bambu) |
Ada juga pilihan makan di Purbasari Restoran dengan model lesehan sambil duduk di bangunan berbentuk rumah kecil di pinggir danau. Pengen juga kapan-kapan saya nyobain makan disitu deh, kayanya lucu buat foto-foto hehehe...
(Purbasari Restaurant photo via VisitLembang.com) |
(Camping ground photo via VisitLembang.com) |
Anyway, hal pertama yang kami lakukan waktu itu adalah melihat danau buatan yang ada di depan gedung restoran. Begitu masuk langsung keliatan kok danau-nya. Danau ini dikelilingi oleh bangunan berbentuk rumah-rumah kecil yang tadinya saya pikir itu disewakan untuk menginap, taunya itu area makan untuk restoran Purbasari ;)
Di danau buatan juga ada penyewaan kano (berbayar). Waktu itu adik ipar saya naik kano bersama anaknya mengelilingi danau, tentu saja didampingi oleh petugas kano-nya. Danaunya sih tidak begitu besar jadi kelilingnya juga nggak begitu lama. Seusai bermain kano dan melihat-lihat danau kami pun jalan-jalan mengelilingi area Dusun Bambu yang sebenarnya sih tidak terlalu luas juga, tapi sangat rimbun dan penuh dengan taman cantik serta tanaman hijau dimana-mana. Ditambah view Gunung Burangrang dan udara segar pegunungan yang membuat tempat ini cukup oke buat buang stress. Sayangnya karena waktu itu terlalu ramai jadi saya tidak bisa full menikmati pemandangan di sekitar. Kalau saja waktu itu suasananya sedang sepi dan tidak begitu ramai saya yakin pasti tempatnya sangat indah, kurang lebih idealnya seperti di foto ini nih :
(photo via website Dusun Bambu) |
Sementara in-real-life nya begini nih waktu saya kesana pas musim liburan dan pas lagi hyped (;p) :
Tapi lumayan lah, nikmatin hijau-hijau segar di sekeliling kita yang susah banget didapat di Jakarta. Puas-puasin deh hirup udara minim polusi di pegunungan, our lungs would be thankful :)
Yang bikin cantik juga karena ada semacam little creek di tengah-tengah taman, berasa lagi di pinggir kali di pedesaan hehe. Saya juga lihat ada beberapa area permainan anak di sekitar taman terutama di dekat gedung restoran. Kalau buat keluarga sih tempat ini layak banget dikunjungi karena anak-anak biar mengenal alam dan buat orang tua yang sepuh juga pasti senang lihat pemandangan bagus nan hijau seperti di Dusun Bambu ini.
Selepas berjalan-jalan keliling area taman Dusun Bambu kami pun memutuskan untuk mencari makan. Pilihan kami jatuh ke area foodcourt yang menyajikan banyak pilihan stand makanan serta pusat oleh-oleh dan jajanan. Kalau di area foodcourt ini sistemnya pakai kartu, jadi kita beli kartu dulu di kasir dan nanti dengan kartu itu baru kita bisa beli makanan di stand. Makanannya sih lumayan yah, tapi yang pasti tempatnya enak apalagi kalau pilih duduk di bagian luar, karena anginnya segar dan pemandangannya bagus.
Di tempat pusat oleh-oleh saya nggak beli apa-apa cuma beli minuman yoghurt doang, tapi berhubung saya orangnya suka gak tahan liat gift shop maka tebak apa yang saya beli di gift shop? Jauh-jauh ke Lembang yang saya beli malah stationary berupa sticker lucu sama tensoplast motif nautical/sailor ! hahahaha ...
Anyway, karena sedang ramai jadi saya nggak sempat jalan-jalan ke area Lutung Kasarung yang modelnya sangkar burung itu (padahal pengen foto-foto di jembatan gantung nya). Tapi kita cukup betah sih menghabiskan waktu di Dusun Bambu walaupun saat itu lagi ramai. Entah lah, tempatnya bikin pewe aja sih kata saya.. Dan karena suasananya yang enak dan bikin betah itu akhirnya nggak terasa kami berada disana sampai malam hari.
Berhubung langit sudah gelap maka kami pun bergegas beranjak dari Dusun Bambu untuk menuju tempat makan malam pilihan kami saat itu yaitu The Peak.
Sebenarnya dulu waktu jaman kuliah di Bandung saya udah pernah ke The Peak beberapa kali tapi ternyata udah lupa lagi jalannya hahaha Untungnya kita nyampe juga sih ke The Peak. Buat yang belum tahu, The Peak ini adalah sebuah cafe & resto yang letaknya di atas perbukitan Lembang. Karena letaknya yang tinggi di atas bukit maka cuaca disini selalu dingin, apalagi biasanya kita memilih untuk duduk di area semi terbuka yang langsung menghadap pemandangan kota Bandung di waktu malam yang penuh kerlap kerlip lampu.
(photo via tempatwisatadibandung.com) |
Karena sebelumnya kita baru aja late lunch di Dusun Bambu jadinya di The Peak ini kita cuma ngemil aja karena masih kenyang. Kalo nggak salah waktu itu saya dan K cuma pesen pancake sama satu poci teh hangat deh, tapi teh nya nggak lama langsung dingin aja dong saking dinginnya udara hihihi
Kita juga nggak lama-lama di The Peak karena kedinginaaaann hahaha Padahal waktu itu saya udah pake sweater wool/cashmere lengan panjang + daleman tanktop ditambah puffy vest hitam tebal Gap andalan saya buat udara dingin, eh masih tembus aja lohh dinginnya. Emang waktu itu pas lagi dingin banget sih, mungkin karena pas masih musim hujan kali ya jadi extra dingin huhuhu
Overall, kalau lagi nggak ramai Dusun Bambu worth it lah buat dikunjungi, apalagi kalau bawa keluarga. Pengen juga nyobain nginep disana atau camping/glamping sekalian, soalnya pemandangannya bagus dan hawa-nya juga enak seger banget diantara pegunungan dan rimbun pepohonan gitu. Kayanya nowadays karena udah nggak terlalu hyped lagi mungkin justru sekarang lah saatnya yang tepat untuk kunjungi Dusun Bambu, karena pasti udah nggak serame dulu kan jaman masih hyped banget karena baru buka. Malah enakan pergi ke Dusun Bambu sekarang-sekarang ini kalo kata saya hehe
So, kalau mau kesana siapin aja syal atau jaket ekstra terutama buat anak anak karena semakin malam pastinya udaranya akan semakin dingin. Buat yang mau romantis-romantisan juga bisa makmal di The Peak. Kalau mau pilih makan di area semi terbuka nya jangan lupa pake jaket agak tebal karena kalau udara lagi dingin (misal abis ujan) bisa dingin buanget hawa-nya. Kalau mau aman ya pilih makan di dalam aja. Di lantai dua juga enak bisa lihat city view dari jendela besarnya. Siapa tau dapet inspirasi kan? (^o^).
dapet salam dari bunga cantik !
Klik disini untuk lihat itinerary Bandung 1-Day-Trip with Family
Atau klik disini untuk lihat itinerary Bandung-1-Day-Trip with Friends
Oya, buat yang masih setia follow blog ini, tungguin yah, I have a long list
of posts to be written hehehe... Mulai dari review The Farm House Lembang,
Toko Organic Bandung, review Hotel Sanghyang Anyer, review Hotel Grandhika Iskandarsyah
Jakarta, cerita & itinerary Singapore (lagih ;p), dan beberapa
review kopi serta restoran n cafe yang masih ngendon di file komputer saya hehe
... So, please watch this space !
Cheers,
Gilaa udah lama banget dari terakhir aku ke the peak :D. Suka lah ama suasananya. Munhkin krn aku pecinta tempat2 dingin, malah seneng banget mba ama suhunya di sana. Makin dingin, malah makin bagus :D
ReplyDeleteToday, I went to the beachfront with my children. I found a
ReplyDeletesea shell and gave it to my 4 year old daughter and said "You can hear the ocean if you put this to your ear." She put the shell to her ear and screamed.
There was a hermit crab inside and it pinched her ear.
She never wants to go back! LoL I know this is totally
off topic but I had to tell someone!