Places : Pacaran di Ancol

Sunday, August 30, 2015

Kalo bingung mau kemana pas lagi libur (terutama bukan pas weekend ya), daripada ngider di mall melulu mending ke Ancol sajah hihihi ... Di Ancol banyak aktifitas seru yang bisa dilakukan, dari mulai water sport (wakeboarding), naik kereta gantung, liat Sea World, ke Ocean Dream Samudra, naik sepeda di Eco Park, dll. 

Berikut adalah aktifitas saya dan hubby waktu iseng pergi nge-date ke Ancol tahun lalu (ups! udah lama banget yah, ceritanya #throwback hehe) ...


Oya saya recommend pergi ke Ancol pas bukan weekend, karena selain lebih sepi juga harga tiket wahana dll di dalam Ancol pun harganya lebih murah dari harga weekend. Jadi kalau pas lagi cuti kerja atau lagi libur kuliah nggak tau mau kemana, mending ke Ancol seharian hehe

Ke Ancol sih enaknya kalau nggak mulai dari pagi ya tunggu sorean dikit baru kesana, supaya nggak kepanasan maksudnya (^o^). Kalau berangkat dari pagi kita bisa ke Sea World dulu, atau lihat-lihat pasar seni, terus makan siang, terus baru lanjut dengan aktifitas lainnya.

Kebetulan waktu itu saya memilih datang ke Ancol sore hari. Jadi makan siang dulu di rumah (biar irit ;p) baru berangkat ke Ancol. Sampai di Ancol kami langsung ke pantai. Sebelumnya beli minuman dingin dulu biar nggak dehidrasi hehe

(Ada kucing lagi bobo ciang)

Pantai-nya jangan yang tempat orang berenang, karena biasanya disitu rame banget. Di dekat jalan masuk ke Columbus Cafe (yang ada jembatan kayu panjang yang menjorok ke laut) disitu pantainya sepi. Nggak bisa buat berenang, tapi buat jalan-jalan di pasir sambil lihat laut dan foto-foto sih oke juga (^_^). Namanya Taman Pantai

Di sepanjang taman pantai ini disediakan pavement lebar untuk jogging track atau untuk berjalan kaki menyusuri pantai. Di sepanjang pantai ini juga banyak perahu berlabuh. Perahu ini bisa disewa untuk jalan-jalan sebentar mengarungi laut, cocok untuk yang perginya rame-rame karena bisa patungan hehe


Lagi asik-asiknya foto-foto dan jalan-jalan menyusuri jogging track pas liat jam tau-tau udah jam 4 sore. Akhirnya kita memutuskan untuk menuju destinasi berikutnya yaitu : Gondola. Kereta gantung atau gondola di Ancol ini udah modern dan diperbaharui kok, jadi jangan takut naik yah hehehe Lumayan banget jalurnya cukup panjang jadi nggak merasa rugi-rugi amat bayar 40.000 per orang (kalo wiken jadi 50.000 per orang). Jangan lupa sebelum naik gondola better check dulu di papan pengumuman di dekat loket, disitu dicantumkan list promosi diskon harga tiket jika menunjukkan kartu tertentu, seperti misalnya kartu Matahari card (iya, kartu matahari dept store ;p).

Gondola-nya berjalan di sepanjang garis pantai, jadi di satu sisi kita bisa lihat pemandangan kompleks Ancol Dreamland, dan di sisi lainnya kita bisa menikmati pemandangan laut bebas. Selain gondola kalau kamu suka uji nyali juga bisa cobain yang namanya wakeboarding di Epic Cable Park. Epic Cable Park adalah tempat olahraga air Wakeboarding dengan penggunaan kabel (cable-wakeboard) pertama dan satu-satunya di Jakarta. 

Pilihan lainnya, kamu bisa ke Ancol bawa sepeda dan bisa sepedaan keliling Ancol. Atau bisa juga sewa sepeda disini. Lebih enaknya lagi kalau main di Eco Park. Ocean Ecopark memiliki luas lahan hampir 34 hektar dan merupakan sarana rekreasi terbaru yang menawarkan nilai-nilai edukasi (edutainment) dan petualangan (adventure) dengan pendekatan green lifestyle. Disini kita bisa naik sepeda, jalan-jalan mengelilingi taman, mengunjungi rumah energi dan rumah lebah sebagai sarana edukasi, outbound, main paintball, dan bisa juga naik kano rame-rame mengelilingi danau kecil. Sayangnya waktu itu udah nggak sempat mampir ke Eco Park padahal saya pengen banget karena belum pernah masuk kesana. Maybe next time yah ...

(naik gondola)

Nggak terasa tau-tau langit mulai gelap, akhirnya setelah selesai naik gondola kami bergegas kembali ke mobil dan segera menuju ke Segarra cafe & restaurant yang letaknya di ujung kanan Ancol. Eh tapi sayangnya waktu itu sedang ada acara jadi tempat duduk yang tersedia untuk pengunjung tidak begitu banyak dan kursi-kursi di bagian luar sudah penuh huhuhu padahal udah ngayal duduk-duduk manis di kursi rotan kanopi di pinggir pantai. Ya sudahlah, next time kalau mau kesini better reserve dulu katanya supaya dapet tempat duduk di bale-bale rotan.

Karena Segarra penuh akhirnya kita memilih jalan kaki aja ke mall sebelah. Iya buat yang belum tahu, sekarang di Ancol ada mall gede hihihi Namanya Ancol Beach City. Bagian belakang mall ini langsung menuju pantai. Dan ternyata di pantai belakang mall ini tersedia area duduk dengan meja kursi tinggi tepat di pinggir pantai yang saat itu sudah mulai penuh sama pengunjung. 


Kami sempat bingung kok area duduk ini penuh pisan sama orang-orang yang cuma duduk-duduk doang. Rupanya mereka yang sedang duduk-duduk di kursi tersebut lagi kompakan menunggu sunset turun.  Oalah, seru juga yah. Jadilah kita ikutan duduk di meja yang kosong sambil menunggu sunset turun di laut :)

Tidak jauh dari area duduk ini juga ada panggung kecil untuk tempat live music dan DJ area untuk menghibur pengunjung. Malah katanya ada program Free Karaoke On The Beach segala (^_^)


Setelah menikmati sunset dari pinggir pantai langit pun mulai merambat gelap. Saatnya cari makan malam! Sebenarnya ada banyak sekali tempat makan yang bisa dipilih di Ancol, dari yang murah sampai yang mahal. Mulai dari fast food, Japanese food, Indonesian food, restoran sea food kelas menengah ke atas, juga restoran kecil pinggir pantai yang juga menyediakan seafood. 


Kami memutuskan untuk makan di restoran kecil di tengah laut demi merasakan "experience" nya hehe Nama restorannya Columbus. 

Sebenarnya ini lebih ke cafe sih daripada restoran karena pilihan makanannya sedikit dan mostly hanya makanan ringan dan minuman segar plus kopi-kopian. Kalau mau kesana kita harus jalan melewati jembatan / dek kayu panjang yang  menjorok ke tengah laut. Dek kayu ini spot favorit buat foto-foto baik untuk foto pre-wed maupun pemotretan biasa maupun pemotretan abal-abal alias foto selfie-selfie-an hehehe

 (view malam hari dari Columbus Cafe)


Restorannya kecil dan bentuknya outdoor, jadi siap-siap syal besar atau jaket kalau mau lama nongkrong disini karena anginnya besar, apalagi kalau malam hari, angin laut tambah kencang. 

Nggak enaknya ngopi dan makan disini adalah: makanan & minumannya cepet banget dingin hahaha Padahal pas di-serve masih panas berasap eh baru juga ngobrol sebentar taunya minumannya udah dingin aje hehehe Anginnya lumayan kenceng soalnya di tengah laut gitu. Tapi enaknya ngemil disini ya karena bisa lihat pemandangan yang bagus aja, dan bisa menikmati makan minum di atas laut :)

 (kalau malam perahu masih bisa disewa, malah kayanya seru ada lampu neon warna warni di perahu hehe)


Kami nggak bertahan lama-lama di Columbus Cafe karena saya nggak tahan anginnya takut masuk angin hahaha Kebetulan nggak bawa scarf jadi maklum lah usia segini rentan masuk angin hihihi.

Setelah dari Columbus kami pun menyudahi jalan-jalan kami di Ancol hari itu. Seharian dari siang/sore sampai malam di Ancol lumayan seru juga buat nge-date asik bareng pasangan. Jadi Ancol bukan hanya tujuan wisata untuk keluarga aja, tapi buat kita-kita yang maksa pengen dibilang muda pun juga oke :)

Selamat berwisata ya!





Adios Chicas!

Places : Godong Ijo, Sawangan

Friday, August 28, 2015

Seperti biasa, postingan super telat hehe Bahkan ini lebih parah, telatnya setahun (waks!) >_<
Nggak papa lah ya, daripada nggak diposting sama sekali hehe Anyway, ini tentang sebuah tempat yang lokasinya di daerah Sawangan, Parung. Nama tempatnya Godong Ijo. Dulu sih katanya ini tempatnya enak, asri gitu, dan gak terlalu ramai karena nggak banyak yang tahu keberadaannya. Jadinya suasananya cukup nyaman untuk didatangi.

Akan tetapi ...
Pas saya kesana tahun lalu itu... hmmm... gimana ya, kayanya tempatnya udah berubah deh. Alias nggak kaya dulu lagi. Kebetulan waktu itu saya kesana sama mama saya yang dulunya pernah ke Godong Ijo, dan beliau membenarkan dugaan saya, bahwasanya dulu Godong Ijo tempat yang asri, nyaman untuk dikunjungi. Tapi sekarang udah beda nggak kaya dulu lagi. Sekarang udah nggak nyaman, agak berantakan, dan agak gersang. 


Tempat ini sekarang mostly dipergunakan untuk tempat orang memancing karena ada pemancingan yang lumayan besar, dan juga untuk study tour anak sekolah karena ada satu area besar di bagian depan yang diperuntukkan untuk workshop tanaman. Jadinya ya gitu deh, kebetulan saya datang hari sabtu dan tempatnya ramai sama orang-orang yang mau mancing, plus ditambah dua rombongan bus dari dua sekolah berbeda yang juga datang hari itu. Ramai dan sumpek rasanya hehe

Selain pemancingan yang lumayan besar, di tempat ini juga ada sebuah bangunan untuk restoran. Bangunan restoran ini sebagian besar dindingnya terbuka alias tidak ada dinding di beberapa bagian, di bagian dalam restoran juga terlihat sebagian furniture-nya terbuat dari kayu gelondongan yang diukir jadi meja dan kursi untuk area makan. Di salah satu pojok restoran ada cafe kecil bila kita hanya ingin memesan kopi/teh dan snack saja. Restorannya tidak terlalu besar dan di bagian belakangnya ada halaman kecil dengan kolam ikan.

Restoran ini cuma satu-satunya tempat makan/minum di Godong Ijo, jadi bagi yang memancing di area pemancingan yang letaknya agak jauh dari restoran musti sabar menunggu karena pelayannya musti bolak-balik area pemancingan-restoran yang jaraknya nggak dekat. 


Sebagai satu-satunya restoran di tempat ini jadi otomatis restoran ini pasti ramai pada jam makan siang. Waktu saya kesana di bagian dalam restoran juga kebetulan dipakai untuk acara anak TK (jadi total ada 3 rombongan sekolah berbeda hari itu), jadi ya rame banget bok itu restoran hehe. Kami pun memilih tempat duduk di luar biar nggak terlalu berisik, dan mungkin karena sedang ramai pengunjung yah jadi pelayanannya pun jadi lambat huhuhu..

Satu-satunya tempat yang masih terlihat cantik dan asri cuma di bagian belakang restoran aja. Ada satu area halaman kecil di belakang restoran yang terlihat masih dirawat, lengkap dengan kolam ikan juga. Tapi area ini kecil banget, nggak sebanding dengan total luas area Godong Ijo yang lain yang dibiarkan kurang terawat. 


Di balik halaman belakang restoran saya menemukan ada jalan setapak menuju area lain yang ternyata mengarah ke kandang kura-kura dan kandang iguana. Katanya sih dulu ada kura-kura sejenis kura-kura galapagos yang umurnya udah tua banget, tapi pas saya kesana kayanya udah nggak ada kura-kuranya, apa mungkin sudah mati karena tua. Entahlah... Yang pasti kandangnya nggak terawat dan nggak enak dilihat deh pokoknya :(

Di area samping restoran yang lain ada juga kolam kecil berisi arapaima gigas alias ikan raksasa yang asalnya dari sungai Amazon. Tidak jauh dari kolam ikan tersebut ada kandang di pojok dekat dinding belakang yang isinya ular besar. Saya kurang tau jenis ular apa tapi mungkin sejenis ular sanca besar yang makannya ayam (0_0). 

Ukuran badannya aja segede paha saya deh. Tapi lagi-lagi sangat disayangkan karena baik kandang ular dan kolam ikan arapaima nya nggak terurus banget, jadi kotor dan nggak enak dilihat.

(Kandang iguana. Iguananya ada banyak loh dalam 1 kandang)
(kolam arapaima gigas)
(area samping restoran)
(area belakang restoran)

Tepat di seberang restoan ada area workshop pengenalan tanaman. Bentuknya seperti kebun mini dengan beberapa jenis tanaman, lengkap dengan papan nama berisi info tentang tanaman tersebut. Tapi sangat disayangkan karena area ini terlihat seperti kurang terawat dan hanya seadanya saja. 

Di bagian depan dekat parkiran juga ada area workshop yang lebih luas, tapi sepertinya area ini ditujukan untuk pembibitan dan semacamnya deh. Waktu saya kesana sih area ini kosong melompong, hanya diisi beberapa pot tanaman saja. Padahal kalau lebih dirawat dan dimaksimalkan pasti bisa jauh lebih bagus dan nyaman loh, karena saya lihat potensinya sebenarnya ada hanya saja kurang terawat dan tidak dikembangkan. Mungkin ada yang mau menyuntikkan dana? (;p)

Menurut saya, workshop untuk mengenalkan jenis-jenis tanaman pada anak sebenarnya ide yang bagus, wong saya yang udah segede gaban ini juga mau kok belajar tentang jenis-jenis tanaman untuk sekedar nambah pengetahuan kalau saja tempat dan fasilitasnya menarik dan mendukung untuk belajar. Bayangin, walaupun udah segede gini saya baru tau loh kalo tanaman kumis kucing itu bentuknya bukan tipis-tipis panjang kaya kumis kucing beneran hehe Di bayangan saya selama ini tanaman kumis kucing ya bentuknya persis kaya kumis kucing (;p)

(baru tau kalo kumis kucing tuh kaya gini toh, beda banget sama kumis kucing beneran #bhihik)

Kesimpulannya? 
Well, kalo menurut saya kalau kamu mau kesini mending cari alternatif lain kali ya, kecuali kamu kesini karena mau memancing dengan keluarga, atau mau ikut workshop tanaman hehe Tapi kalau cuma mau mampir sekedar jalan-jalan dan nge-teh sore kaya saya disarankan cari alternatif lain aja. Kalau pemancingannya sih banyak yang bilang lumayan, tapi saran saya kayanya mending bawa makan sendiri dari rumah deh soalnya kalau mau pesan makanan dari pemancingan bisa lama bok datengnya secara jarak pemancingan dan restoran itu nggak deket-deket amat jadi seperti saya bilang tadi, pelayannya musti mondar-mandir dulu (;p)

Oya, untuk pemancingan saya lihat sudah disediakan alat pancing dan umpannya. Saya kurang tau berapa tarif sewanya tapi kayanya nggak mahal-mahal amat sih. Jangan lupa bawa topi dan pake baju tipis aja soalnya panas rek :)


Next upload, saya masih ada utang review jalan-jalan ke Ancol, villa putih Puncak, Universal Studio Singapore yang udah telat setahun (;p). Dan juga review hotel Jayakarta Anyer, Mujigae Korean Resto, dan cerita jalan-jalan ke Museum Geologi Bandung + Dusun Bambu Lembang yang juga udah telat beberapa bulan masih belum diupload jugak (heuhhh..). So please stay tune yah!



Salam ceria! (#apasik?)

Coffee Review : Boncafe Colombiana

Thursday, August 27, 2015

Lately I've been enjoying sipping this coffee from Boncafe. Right now there's only a little bit of it left on the bottle because I've been drinking it almost everyday since I got it. 

It is the Boncafe Colombiana coffee blend. I got it in Hypermart Supermarket at Kemang Village. I love shopping my groceries there because the veggies are fresh, the assortment of poultry and seafood are more than adequate, and the variety of products are abundant including lots of imported products such as this Boncafe Colombiana coffee.


It's my first time trying Boncafe brand, and out of all the imported coffee brands on the rack at the time I bought it, the Boncafe was the cheapest one (^o^). So being a frugal-istic lady of course I chose the cheapest one from the expensive range, lol. 

On the bottle it says that it's an imported product from Malaysia, but it is packaged in Germany by special arrangement by Boncafe International, Singapore. So what does it mean? Does it mean that it's a Singaporean company, a German company, or a Malaysian company?

Anyway, there were other blends from Boncafe such as Morning blend, Espresso, etc at the rack but I chose the Colombiana because that's what intrigue me the most. The Colombiana is a Latin American Arabica beans roasted to Full City or medium-dark for a rounded mouth-feel with a slight floral scent and nutty, bittersweet aftertaste.

The real taste was really good. I usually only use 1 teaspoon of this blend, mixed with my usual creamer which is the Nescafe creamer, and one sachet of sugar. I usually only filled my cup with 3/4 of water with any blend of coffee, and I think it works great with this Colombiana blend too.

Overall, it's a really good-tasting coffee. It's definitely thicker than my usual Nescafe ones but it's not too "dark" or too "roasted". I like to have a bit heavier taste for my morning coffee and a lighter one for my afternoon coffee. So this Boncafe Colombiana is perfect for my morning routine. It's slightly nutty and it does have a bittersweet taste to it which I love. If you prefer your coffee "dark" and bitter you might skip the creamer and just add sugar instead ;)

I would love to buy this again and I'm also recommending this to everyone who loves to try new coffee. I would also love to try another variant from Boncafe in the future :)


Coffeeholic Unite!
 - Yuri -

Hotel Review : Arion Swiss-Belhotel Kemang, Jakarta

Friday, August 14, 2015

(pic source: Arion Swiss-Belhotel website)

Bulan Juni lalu kebetulan adik saya menikah (!) dan wedding reception-nya diadakan di Arion Swiss-Belhotel Kemang, Jakarta. Pada saat hari H acara pernikahan berlangsung kebetulan kami mendapatkan free room untuk keluarga selain free room untuk kamar pengantin. 

Side note: beberapa bulan sebelumnya saya pergi ke Anyer dan menginap di hotel Jayakarta tapi sayangnya karena waktu itu kita menginap ramai-ramai dengan keluarga besar jadi saya nggak sempat foto ruangan bungalow-nya karena keburu penuh sama saudara lain yang kebetulan sudah datang duluan hehe Nah begitu juga dengan review kamar hotel satu ini. Berhubung saat itu keburu ribet sama urusan wedding dan akad nikah jadinya boro-boro sempet foto-foto kamar hihihi Apalagi kamar saya juga dijadikan base camp untuk keluarga inti berkumpul, jadinya ya gini deh.. fotonya pas kamarnya udah berantakan hehehe (;p)


Anyway, saat itu kami mendapatkan kamar tipe Deluxe dengan luas kamar yang lumayan lapang dan dilengkapi amenities seperti meja console TV, deposit box, coffee & tea maker, mini bar, dan free internet access (yang sayangnya nggak sempat saya cobain huhuhu). Juga tersedia laundry bag, meja + kursi duduk, dan kamar mandi yang luas dan lengkap dengan hair dryer, hot/cold water, etc.

Nuansa kamarnya hangat dengan interior warna kayu dan penataan ruang yang baik, kalau malam kamarnya jadi terasa sangat nyaman dan homey karena efek penempatan lighting-nya yang oke. Kebetulan saat itu kami mendapat kamar yang langsung menghadap ke depan hotel yaitu ke arah jalan raya Kemang. Suasana jalan raya yang ramai tidak sampai mengganggu kenyamanan kami di dalam kamar, so it's a plus point!

(view dari kamar saya)
(menu sarapan ronde satu)

Untuk sarapan pagi dilaksanakan di area lounge lantai 2. Tempatnya bersih dan nyaman, kami pun memilih duduk di depan jendela besar yang menghadap jalan raya, sementara adik saya "si pengantin baru" memilih duduk di area teras luar karena ingin merokok. Pilihan makanan untuk sarapannya lumayan banyak dan lengkap. Saya sempat kehabisan kopi dan gelas sih, dan agak lama menunggu sampai ada petugas yang datang mengisi refill. Tapi untuk kualitas rasa makanan yang dihidangkan oke lah :)

Selesai makan kami memutuskan untuk naik keatas melihat area kolam renang. Sebenarnya pengen banget berenang karena kolamnya keliatan enak banget, suasana outdoor di lantai atas, dan sepi pula. Tapi sayangya saya keburu dapat panggilan dari mama saya dan dapat tugas untuk segera beli nasi padang untuk saudara-saudara yang menginap di rumah mama (^o^). So nggak jadi berenang deh ... hihihi..


Untuk sekedar nongkrong-nongkrong sih enak juga di pinggir kolam renang (kalau lagi sepi ya). Kolam nya tidak begitu besar tapi lumayan lahhh... kayanya asik juga..

Tepat di sebelah kolam renang ada fitness centre dengan dinding kaca besar yang menghadap area kolam renang. Fitness centre nya nggak begitu besar tapi nampaknya peralatannya cukup banyak dan lengkap.

(Tangga dari arah kolam renang menuju pintu gedung. Yang di sebelah kiri itu fitness centre nya)
(fitness centre)

Sekian review singkat dan padat saya kali ini. Maklum, soalnya nginepnya bisa dibilang cuma "numpang tidur" aja hehe Jadi nggak banyak detil yang bisa direview kali ini. Otherwise, hotel ini oke juga untuk alternatif menginap di tengah kota. Lokasinya strategis, di sekitarnya banyak restoran dan kafe yang bisa dikunjungi hanya dengan berjalan kaki. Lokasinya dekat sekali dengan McD Kemang. Untuk info detilnya bisa langsung dilihat di website-nya di bawah ini ya :


Arion Swiss-Belhotel Kemang
Jl. Kemang Raya No.7
Jakarta Selatan





 Have A Great Weekend!
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS